Model Pertanian ala Sri Darmono Susilo Ini Cocok Diterapkan di Kabupaten Kuningan, Apa Alasannya?

Model Pertanian ala Sri Darmono Susilo Ini Cocok Diterapkan di Kabupaten Kuningan, Apa Alasannya?

Model pertanian loop tertutup MIB Farm Cikampek, cocok diterapkan di Kabupaten Kuningan. -Dok-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Model pertanian ala Sri Darmono Susilo ini memang cocok untuk diterapkan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Banyak komponen di daerah ini yang sangat mendukung model ini.

Selain daerah ini berlokasi di pegunungan atau dataran tinggi yang berelevasi, juga cadangan air yang melimpah ruah. Air yang berelevasi memang sangat cocok dengan model pertanian ini.

Bukan itu saja. Salah satu syarat dalam bercocok tanam model Sri Darmono Susilo adalah harus memelihara hewan ternak. Bisa sapi, kambing atau domba.

Beberapa desa di Kabupaten Kuningan sudah terbiasa beternak. Di antaranya di Desa Cisantana Kecamatan Cigugur.

BACA JUGA:8 Makanan yang Cocok untuk Kucing Kampung, Ternyata Tidak Cocok Dikasih Nasi

Lalu model pertanian ala Sri Darmono Susilo ini seperti apa? Alumni Institutitut Teknologi Bandung (ITB) ini menamai model ini dengan sebutan “Integrated Farm Closed Loop System”.

Sistem ini sering disebut juga dengan pertanian loop tertutup. Pertanian loop tertutup adalah praktik pertanian yang mendaur ulang semua nutrisi dan bahan organik kembali ke tanah yang tumbuh.

Bentuk dari praktik pertanian yang mempertahankan tingkat nutrisi dan karbon di dalam tanah dan memungkinkan pertanian dilakukan secara berkelanjutan.

Salah satu yang menjadi tujuan dari sistem ini adalah bisa menghindari ketergantungan petani dengan pupuk kimia buatan pabrikan. Sebab, sistem ini sangat memungkinkan petani membuat pupuk organik sendiri.

BACA JUGA:Perbandingan Makanan Kucing Basah dan Kering, Lebih Bagus yang Mana?

Banyak yang meragukan sitem ini. Namun tidak bagi Founder dan Owner Mas Ihsan Bersaudara (MIB) Farm, Sri Darmono Susilo.

Menurut pakar Biosains Peternakan ini, syaratnya petani cukup memiliki 2 ekor sapi saja. Dengan 2 ekor sapi ini, bisa memenuhi pupuk sendiri untuk 1 hektar lahan.

“Dengan cara ini, petani bisa mandiri pupuk dan mandiri pangan. Tidak perlu tergantung kepada pupuk kimia,” ungkap Sri Darmono Susilo di MIB Farm, Cikampek Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (16/11).

Apa yang disampaikannya ini, merupakan terobosan yang menarik untuk dunia pertanian  dan peternakan kita. Dengan pupuk sendiri ternyata juga bisa menaikkan hasil panen berkali lipat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: