Tak Boleh Kencing Sembarangan dan Harus Hentakkan Kaki 3 Kali, 2 Hal Harus Diketahui Pendaki Gunung Ciremai

Tak Boleh Kencing Sembarangan dan Harus Hentakkan Kaki 3 Kali, 2 Hal Harus Diketahui Pendaki Gunung Ciremai

Larangan yang harus diketahui pendaki di Gunung Ciremai. -BTNGC-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Ada larangan dan anjuran yang harus diketahui oleh siapa saja yang akan mendaki Gunung Ciremai di Jawa Barat.

Para pendaki tidak boleh kencing sembarangan. Selain itu, air kencing pun tidak boleh menyentuh tanah. Juga dianjurkan menghentakkan kali 3 kali ketika memulai pendakian di jalur pendakian manapun. 

Seperti diketahui, Gunung Ciremai ini berada di Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Cirebon. Gunung ini merupakan yang tertinggi di Provinsi Jawa Barat.

Gunung ini menjadi tapal batas alam, dan sumber penghidupan masyarakat yang tinggal di bawahnya. Selain itu, gunung ini juga memiliki cerita mistis dan mitos yang sebagian dipercaya masyarakat setempat.

BACA JUGA:Daftar UMK Jawa Barat 2024, Kota Bekasi Tertinggi Tembus Rp 5,3 Juta

Cerita dan mitos tersebut melahirkan larangan  atau pantangan yang harus dihindari. Juga menumbuhkan keyakinan adanya anjuran yang harus dilaksanakan.

Larangan dan anjuran yang sudah menjadi mitos ini, selain diyakini sebagian orang, juga diceritakan turun temurun. Apalagi, mitos tersebut, ketika zaman media sosial cepat menyebar kemana-mana.

Mitos-mitos tersebut menciptakan ketertarikan dan rasa ingin tahu yang besar di kalangan masyarakat. Hal ini menambah daya tarik dan aura misteri yang melekat pada Gunung Ciremai ini.

Keberlanjutan mitos dan nilai-nilai budaya ini menjadi tantangan yang menarik untuk diamati.

BACA JUGA:Libur Akhir Tahun Tiba! Inilah 5 Rekomendasi Tempat Wisata Ciwidey yang Cocok untuk Liburan Bersama Keluarga

Salah satu pantangan yang harus taati oleh para pendaki Gunung Ciremai adalah larangan kencing sembarangan. Juga air seni tak boleh menyentuh atau terkena tanah.

Gunung Ciremai dihiasi oleh mitos menarik yang melibatkan larangan membuang air seni ke tanah. Konon, melanggar larangan ini dapat membawa musibah kepada pelakunya.

Jika mendaki gunung ini ada pemandangan yang menarik. Di jalur pendakian seringkali dipenuhi dengan dahan dan ranting pohon yang dihiasi dengan plastik atau botol plastik yang berisi air seni.

Fenomena ini menciptakan pemandangan yang unik dan memunculkan pertanyaan tentang kekuatan mitos serta sejauh mana masyarakat setempat mematuhi aturan yang diyakini membawa keberuntungan atau ketidakberuntungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: