Pernyataan Ponpes Husnul Khotimah Terkait Penganiayaan yang Menyebabkan Santri Meninggal Dunia: Prihatin!

Pernyataan Ponpes Husnul Khotimah Terkait Penganiayaan yang Menyebabkan Santri Meninggal Dunia: Prihatin!

Ponpes Husnul Khotimah Kanupaten Kuningan buka suara soal kasus penganiayaan santri. -Istimewa-radarkuningan.com

Kuningan, RADARKUNINGAN.COM - Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan prihatin dengan tindakan penganiayaan yang menyebabkan 1 orang santri meninggal dunia.

Pihak pengelola Ponpes Husnul Khotimah mengaku, tidak mengetahui ada kejadian tersebut. Mereka awalnya mendapatkan laporan ada santri luka-luka.

Kemudian membawa santri asal Kota Bekasi tersebut ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis, namun tidak tertolong.

Kepala Divisi Humas dan Dakwah Ponpes Husnul Khotimah, H Sanwani mengaku sangat prihatin dengan kejadian penganiayaan tersebut. Apalagi terjadi di dalam lingkungan pesantren.

BACA JUGA:Santri Ponpes Husnul Khotimah Kuningan Tewas, 18 Orang Ditetapkan Jadi Tersangka

Oleh karena itu, pihaknya menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyidikan dan membuka fakta kasus ini seterang-terangnya.

Adapun terkait kronologi kejadian, Sanwani belum mau menyampaikan keterangan. Pihaknya akan menyiapkan kuasa hukum untuk memberikan keterangan lengkap. Apalagi kasus tersebut telah mencoreng nama baik pondok pesantren. 

"Selama 30 tahun mengelola ponpes, baru sekarang terjadi peristiwa yang mencoreng citra dan mempermalukan pondok pesantren. Terus terang saja kami malu dan prihatin sampai terjadi peristiwa ini," kata H Sanwani.

Sanwani juga menyerahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian. Pihaknya sudah menunjuk kuasa hukum untuk memberikan pendampingan. Termasuk mendampingi sejumlah santri yang diduga melakukan penganiayaan.

BACA JUGA:Kasus Dugaan Penganiayaan Santri, Polres Kuningan Tetapkan 18 Tersangka, 6 Orang Sudah Ditahan

"Kami dari ponpes, mendukung sepenuhnya upaya kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Kami selalu terbuka dan kooperatif kepada penyidik," ujar Sanwani. 

Seperti diketahui, dugaan kasus penganiayaan seorang santri di Ponpes Husnul Khotimah mencuat dari unggahan salah satu akun media sosial yang meminta keadilan untuk korban Hilmi (18).

Kabar tersebut muncul dalam postingan akun tragedi_hk di media sosial instagram. Pada akun tersebut, dijelaskan jika korban Hilmi meninggal usai dikeroyok oleh lebih dari satu orang.

Postingan di akun instagram juga mendadak ramai dikomentari netizen. Terlihat, jika postingan itu diunggah pada Senin (4/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: