4 Kabupaten di Metropolitan Rebana Ini, Masuk Daerah Termiskin di Jawa Barat, Salah Satunya Kuningan

RADARKUNINGAN.COM - Sungguh memprihatinkan, 4 dari 7 kabupaten/kota di wilayah Metropolitan Rebana, merupakan daerah termiskin di Jawa Barat. Salah satunya adalah Kabupaten Kuningan.

Selain Kabupaten Kuningan, 3 daerah yang masuk kategori termiskin di Jabar ini adalah Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Majalengka.

Seperti diketahui, wilayah Metropolitan Rebana terdiri dari 6 kabupaten dan 1 kota. Ke-6 kabupaten itu adalah Cirebon, Indramayu, Kuningan, Majalengka, Sumedang dan Subang.

Sementara hanya ada 1 kota di wilayah ini. Yakni Kota Cirebon. Kota yang luasnya hanya 37 km persegi ini, terletak persis di bibir pantai Laut Jawa.

BACA JUGA:Rebranding Cirebon Raya Tak Membuat Dekkma Majalengka Tertarik, Lebih Pilih Rebana Metropolitan

Itu artinya, hanya ada 3 daerah yang tidak masuk daerah termiskin di wilayah Metropolitan Rebana. Ke-3 daerah itu adalah Kota Cirebon, Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang.

Data tentang kemiskinan di Metropolitan Rebana tersebut diungkap oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Barat. Data itu memberi arti jika sekitar 60 persen daerah di wilayah yang menjadi masa depan Jawa Barat tersebut, masuk kategori termiskin.

Data BI itu juga menyebutkan, bila dilihat secara spasial, angka kemiskinan tertinggi diduduki oleh Kabupaten Indramayu. Jumlah kemuskinan di kabupaten ini mencapai  12,77 persen dari total 1.871.832 jumlah penduduk.

Kemudian, Kabupaten Kuningan masuk kedua daerah termiskin di Jawa Barat. Dari 1.196.017 jumlah penduduk Kabupaten Kuningan, sebesar 12,76 persen masuk kategori miskin.

BACA JUGA:Daripada Cirebon Raya, Bupati Majalengka Lebih Tertarik Rebana Metropolitan

Setelah Kabapaten Kuningan, daerah termiskin berikutnya adalah Kabupaten Cirebon. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Cirebon ini mencapai 12,01 persen dari 2.1315.417 jiwa. 

Baru kemudian Kabupaten Majalengka. Dari 1.328.894 jiwa di kabupaten ini, sebanyak 11,94 persen di antaranya merupakan warga kategori miskin. 

Yang menarik dari data tersebut, tingkat kemiskinan tinggi terjadi di wilayah yang didominasi oleh sektor pertanian. Sementara, cenderung lebih rendah pada wilayah dengan sektor utama industri atau perdagangan dan jasa. 

Karena itu, pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang bernilai tambah tinggi masih perlu dikembangkan di Metropolitan Rebana. Terutama di kabupaten dengan tingkat kemiskinan yang relatif tinggi.

Sumber: