Cawapres Mahfud MD Paparkan Visi Misi Ekonomi, Singgung Pertumbuhan 7 Persen dan Korupsi

Cawapres Mahfud MD Paparkan Visi Misi Ekonomi, Singgung Pertumbuhan 7 Persen dan Korupsi

Mahfud MD menyampaikan visi misi di sesi debat cawapres -KPU-radarkuningan.com

JAKARTA, RADARKUNINGAN.COM - Cawapres Mahfud MD memaparkan visi dan misi dalam debat yang dihelat KPU. Dia menekankan bahwa ekonomi bisa tumbuh optimal bila tidak ada korupsi.

Menurut Mahfud MD, pertumbuhan ekonomi 7 persen dalam 1 tahun nyaris tidak mungkin terjadi, karena dalam sejarah Reformasi belum pernah terjadi. Hanya pernah di era Orde Baru. 

Pertanyaan itu, kata Mahfue MD, disampaikan kepada para ahli. Mereka mengatakan bahwa hanya karena kebodohan kita tidak bisa mencapai hal itu. 

"Masalahnya banyak korupsi dan inefisiensi. Baik di sektor ekonomi, ekspor impor serta investasi," kata Mahfud MD. 

BACA JUGA:Visi Misi Cawapres Gibran Rakabuming Raka: Pembangunan Jangan Jawa Sentris

Korupsi, sambung dia, terjadi di lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. "Kita menginjak bumi ada korupsi. Kita melihat laut ada korupsi. Di udara ada korupsi. Akibatnya apa? Rakyat miskin," bebernya.

Menurutnya memberantas korupsi dapat meningkatkan perekonomian dan mensejahterakan masyarakat.

Sebagai informasi, tema debat cawapres Pemilu 2024 meliputi ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Pertanyaan pada debat tersebut telah dirumuskan oleh panelis yang terdiri sari ekonom, akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia hingga lembaga riset seperti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).

BACA JUGA:10 Destinasi Wisata di Palutungan, Terpopuler dan Surganya Tempat Wisata di Kuningan!

Mereka adalah Alamsyah Saragih (Anggota Ombudsman RI Periode 2016-2020), Adhitya Wardhono (Ekonom dan Pengajar FEB Universitas Jember).

Agustinus Prasetyantoko (Ekonom dan Rektor Universitas Katolik Indonesia Atmajaya 2015-2023), Fausan Ali Rasyid (Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung) dan Hendri Saparini (Pendiri dan Ekonom CORE Indonesia).

Kemudian, Hyronimus Rowa (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Inovasi IPDN), Poppy Ismalina (Associate Professor di Departemen Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM).

Retno Agustina Ekaputri (Rektor Universitas Bengkulu 2021-2025), Suharnomo (Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: