Alasan Kenapa Tol Cisumdawu Dibangun Terowongan Kembar, Bukit Tidak Bisa Diratakan karena Makam Keramat?

Alasan Kenapa Tol Cisumdawu Dibangun Terowongan Kembar, Bukit Tidak Bisa Diratakan karena Makam Keramat?

Alasan kenapa dibangun terowongan kembar atau Twin Tunnel di Tol Cisumdawu.-Kementerian PUPR-radarkuningan.com

BACA JUGA:5 Alasan Menarik Mengapa Kamu Harus Menanam Sirih Gading di Dalam Rumah! Yuk Simak Manfaatnya

Kepala Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS) Kementerian PUPR, Fahmi Aldiamar menjelaskan, terowongan kembar Tol Cisumdawu dibangun sebagai jalan pintas atau shortcut.

Apalagi di sekitar Desa Pamulihan lahannya didominasi topografi daerah pegunungan, bukit dan jurang.

Kondisi topografi tersebut tidak memungkinkan dibangun jalan yang mengelilingi bukit, karena akan sangat terjal dan berkelok.

Membangun jalan yang mengelilingi bukit tersebut justru akan menjadikannya sangat terjal, berkelok dan berada di tepi jurang curam.

BACA JUGA:Tips Mudah Merawat Janda Bolong Varigata Agar Cepat Tumbuh dan Berkembang Biak

"Itu akan sangat berisiko untuk pengguna jalan dan dari segi kenyamanan dan keamanan tidak akan memenuhi syarat," jelasnya di Podcast Bincang Jalan dan Jembatan, dikutip radarkuningan.com, Rabu, 2 Januari 2024.

Alasan lain adalah faktor teknis yakni material tanah dan batu vulkanik sebagai pembentuk bukit. Jenis material ini, mudah longsor bisa tercampur dengan air.

Oleh karea itu, cara paling tepat adalah membangun terowongan dengan menggunakan New Austrian Tunneling Methods (NATM).

Metode ini diimplementasikan dengan penggalian secara bertahap. Cara ini, cocok untuk menangani material tanah vulkanik.

BACA JUGA:Mitos Tanaman Sirih Gading Membawa Sial, Bolehkah Disimpan di Dalam Rumah?

Tetapi, penerapan metoda NATM ini bukan tanpa hambatan. Pasalnya lereng bukit sangat tidak stabil.

Teknik yang dilakukan adalah forepoling atau penguatan tanah. Caranya dengan sistem pipa yang dimasukan ke dalam tanah yang digali membentuk setengah lingkaran.

Setelah itu, dilakukan pengisian dengan grouting atau pengisi beton. Sehingga dapat membentuk struktur yang kuat di sekeliling terowongan.

Model ini, diulangi berkali-kali dengan panjang setiap galian hanya 60 sampai dengan 80 centimeter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: