Mengenal Meong Congkok, Kucing Hutan Bertubuh Mungil dan Berbulu Halus, Endemik Indonesia

BACA JUGA:Ternyata Ini 5 Alasan Kenapa Kucing Suka Menjilati Badannya Sendiri, Gak Cuma Membersihkan Diri!

Meong Congkok memiliki kinerja yang sempurna. Dapat tetap berfungsi dengan sangat baik dan jelas pada kondisi tidak ada cahaya sekalipun.

Menurut pengamat hewan IUCN, sesuai persebarannya kucing hutan tinggal di berbagai jenis tempat. Untuk  jenis Meong Congkok merupakan jenis yang tinggal di hutan hujan tropis.

Seperti  di Taman Nasional Halimun Salak, Taman Nasional Gunung Ciremai, dan Hutan Lindung Gunung Malabar. Juga di Cagar Alam Gunung Papandaian, Cagar Alam Kamojang dan Suaka Margasatwa Gunung Sawal. 

Meong Congkok tinggal di semak atau lubang akar pohon yang dekat dengan sungai atau sumber air. Meong ini merupakan salah satu jenis kucing yang menyukai air dan perenang yang baik. Meong Congkok cenderung akan tinggal dengan sumber makananya.

BACA JUGA:Tanpa Bahan Kimia, Inilah 4 Cara Ampuh Mematikan Rumput Liar Agar Tidak Tumbuh Lagi, Cukup Dengan Garam Dapur!

Sekarang, habitat Meong Congkok mulai berdekatan dengan pemukiman warga. Kemungkinan yang terjadi adalah sungai yang sudah tercemar dan sumber makanan yang menipis.

Hal-hal tersebut yang memaksa Meong Congkok pindah dan mencari sumber makanan lain. Di antaranya tinggal dekat dengan pemukiman warga yang memiliki kebun, kolam atau ternak. 

Banyak desa yang merasa terganggu dengan kehadiran Meong Congkok. Kemudian masyarakat menjadikan kucing ini sebagai hama. Sebab, tak jarang Meong Congkok merusak kebun atau mengganggu kolam dan ternak.

Meong Congkok merupakan hewan yang aktif di siang hari (diural). Namun, sebagian besar lainnya juga berburu di malam hari (nokturnal). Meong Congkok merupakan jenis kucing penyendiri atau soliter, kecuali selama musim kawin. 

BACA JUGA:Ternyata Tanaman Sirih Gading Dapat Menjadi Pembersih Udara, Ayo Ketahui 3 Manfaatnya!

Meong Congkok adalah pendaki lincah dan hebat dalam memanjat. Kucing ini suka mengendap dan menyelinap dari atas pohon ketika sedang berburu.

Kucing hutan ini senang singgah di atas pohon sebagai tempat untuk memantau. Ketika sedang berburu, Meong Congkok biasanya bersembunyi di semak-semak berduri. 

Kedua jenis kelamin menandai wilayahnya dengan menyemprotkan urin, meninggalkan kotoran di lokasi, menggosokan kepala, dan menggaruk. Karena tipe kucing yang penyendiri membuatnya sulit bisa berinteraksi dengan manusia.

Menurut data IUCN, di  Tiongkok, Meong Congkok diburu untuk bulu indah dan tulangnya yang berharga tinggi. Antara tahun 1984 dan 1989, sekitar 200.000 kulit diekspor.

Sumber: