3 Fungsi Waduk Darma, Jadi Telaga Kehidupan Masyarakat Kuningan, Dibangun Sejak Zaman Belanda

3 Fungsi Waduk Darma, Jadi Telaga Kehidupan Masyarakat Kuningan, Dibangun Sejak Zaman Belanda

Waduk Darma tidak hanya menjadi sumber air, tetapi juga wahana pariwisata. -Gallyn Ditnya/ist-radarkuningan.com

Berkat saluran irigasi ini, masyarakat bisa melakukan aktivitas pertanian sepanjang tahun. Bahkan termasuk ketika musim kemarau telah tiba. Sebab meskipun musim kemarau, waduk ini tetap bisa mengalirkan air untuk irigasi.

BACA JUGA:4 Tanaman Pembersih Udara di Kamar yang Minimalis dan Cantik

Selain mengaliri lahan-lahan pertanian, keberadaan Waduk Darma menjadi sumber air bersih bagi sebagian masyarakat di Kabupaten Kuningan.

Melalui PDAM Tirta Kamuning, masyarakat Kuningan tidak perlu khawatir akan kekurangan pasokan air. Terutama untuk kebutuhan rumah tangga karena keberadaan waduk yang menjadi sumber air bersih ini.

2. Sumber perikanan tangkap dan pembudidayaan ikan keramba

Beberapa spesies ikan hidup secara alami di Waduk Darma. Di antaranya ikan mas (Cyprinus Carpio L), ikan red devil (Amphiporus Labiatus), ikan belang hitam (Amphilophus sp), ikan boboso (Oxyeleotris marmorata), dan ikan belang (Oreochromis sp).

BACA JUGA:Inilah 3 Tanda Kucing Mandul dan Anabul Telah Disteril, Simak Baik-Baik!

Juga ada ikan mujair (Oreochromis Mossambicus), ikan tawes (Barbonymus gonionotus), dan ikan nila (Oreochromis niloticus).

Masyarakat biasanya menangkap ikan tersebut melalui berbagai teknik. Di antaranya melalui jala tebar, perangkap atau bubu, sirib atau jaring angkat, dan dipancing.

Waduk tersebut menjadi tempat favorit bagi para pemancing dari berbagai daerah. Jika berkunjung, akan melihat deretan orang yang sedang memancing pinggiran waduk.

Selain menjadi tempat hidup alami berbagai jenis ikan yang ditangkap secara manual, Waduk Darma juga menjadi tempat pembudidayaan berberapa jenis ikan. Ada ikan mas dan ikan mujair. 

BACA JUGA:5 Tanaman untuk Kamar Tidur, Mampu Melawan Insomnia dan Meningkatkan Kualitas Tidur Lho!

BoongProses budidaya ikan ini dilakukan melalui media keramba jaring apung (KJA). Keberadaan KJA ini menjadi penyumbang perekonomian yang cukup besar bagi masyarakat. 

Pasalnya, jika hasil panen sedang bagus, pemilik keramba bisa mendapatkan keuntungan hingga puluhan juta rupiah dari setiap kerambanya.

Namun, untuk mengontrol kualitas air, Pemkab Kuningan menetapkan kebijakan mengenai pembatasan jumlah petak keramba jaring apung. Jumlah maksimal KJA yang dapat beroperasi sebanyak 2.500 KJA. Siapa pun yang hendak membangun KJA di Waduk Darma, harus mendapatkan izin dari pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: