Nama Desa Ini Bermula dari Cinta yang Ditolak, Juga jadi Saksi Lahirnya Penguasa Kabupaten Kuningan

Nama Desa Ini Bermula dari Cinta yang Ditolak, Juga jadi Saksi Lahirnya Penguasa Kabupaten Kuningan

Kegiatan pentas seni di Desa Luragung Landeuh, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan.-Kuningan Kab/Ist-radarkuningan.com

BACA JUGA:Mengenal 5 Penyakit Kucing Kampung Yang Bisa Menular Kepada Manusia, No 3 Paling Berbahaya!

Di Luragung ini pula, lahir seorang putera yang kelak diangkat oleh Sunan Gunung Jati sebagai kepala lokal Kuningan. Putera terbaik itu bergelar Pangeran Kuningan.

Sementara ketika masa kolonial di Luragung, ada uraian yang lebih jelas. Uraian tersebut ditulis oleh Tendy Chaskey dalam buku terbarunya yang berjudul “5 Januari”.

Dalam buku itu dituliskan bahwa pada tahun 1686, Luragung dipimpin oleh seorang yang bernama Ang Singayuda. Jumlah penduduknya saat itu sekitar 50 keluarga. Dengan asumsi saat itu, 1 keluarga, anggotanya bisa lebih dari 10 orang.

Mereka memiliki kewajiban setiap tahun membayar upeti ke istana Gebang. Dituliskannya pula bahwa saat itu mata pencaharian masyarakat Luragung adalah menjadi petani sawah.

BACA JUGA:Cerita dari Harimau-harimau Sumatera yang Lahir di Luar Negeri, Ada di Prancis, Inggris dan Italia

Pada masa selanjutnya, selain diidentifikasi sebagai desa, Luragung juga dikenal sebagai pusat distrik. Mungkin hampir sama atau setingkat dengan kecamatan.

Dokumen lain juga menyebutkan jika Luragung berhubungan dengan Kuningan, Talaga, dan Cirebon. Sumber dokumen itu berasal dari salah satu naskah Bunga Rampai.

Naskah tersebut menggunakan aksara Pegon, berbahasa Sunda, Jawa dan Arab. Kemudian, berbentuk prosa dengan tebal naskah 267 halaman. Adapun teks Bunga Rampai ini diambil dari naskah yang berjudul Babad Luragung. 

Ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa Babad Luragung merupakan Naskah Sunda Lama. Diambil dari hasil kepustakaan Pesantren, berbahasa Jawa dialek Cirebon yang direkam ke dalam aksara Pegon.

BACA JUGA:Seekor Harimau Sumatera Lahir di Roma, Dikasih Nama Terima Kashi, Induk Berasal dari Prancis dan Italia

Inilah selayang pandang tentang masa lalu Luragung, sebuah desa yang sekarang menjadi kecamatan tersebut. Tempat ini juga menjadi saksi lahirnya Pangeran Kuningan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: