Kenangan Seumur Hidup yang Tak Terlupakan, Wawancara Terakhir dengan Buya Syakur Yasin

Kenangan Seumur Hidup yang Tak Terlupakan, Wawancara Terakhir dengan Buya Syakur Yasin

Kenangan wawancara terakhir dengan Buya Syakur Yasin atau Prof Dr KH Abdul Syakur Yasin MA di Ponpes Cadangpinggan, Kabupaten Indramayu.-Dokumen-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM – Ini akan jadi kenangan seumur hidup. Sebuah wawancara terakhir dan perbincangan dengan Prof Dr KH Abdul Syakur Yasin MA atau KH Buya Syakur Yasin yang wafat pada Rabu, 17, Januari 2024 di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Indramayu.

Sebagai wartawan, tentu tidak akan pernah menyangka kalau wawancara yang dilaksanakan setelah Salat Jumat pada 5 Januari 2024 tersebut bakal menjadi kesempatan terakhir.

Momen itu, tentu sangat membekas. Terlebih yang dibicarakan adalah soal keluarga dan kematian. Topik yang tentunya tidak lazim dibahas dalam sesi wawancara.

Lebih tepatnya, pertemuan tersebut bukan lagi tanya jawab seperti layaknya wawancara antara narasumber dan wartawan pada umumnya.

BACA JUGA:Kumpulan Kata Bijak Buya Syakur Tentang Cinta yang Menyentuh, Bikin Hati Adem

KH Buya Syakur Yasin lebih banyak bercerita. Tentang cita-cita yang masih ingin diwujudkan, hingga bagaimana masa depan pondok pesantren yang dipimpinnya. 

“Waktu itu, saya memang ingin ketemu dengan Buya. Hari Jumat, itu paling mudah bertemu dengan Buya. Biasanya bisa ngobrol setelah Salat Jumat kalau Buya tidak ada acara di luar kota,” kata GM Radar Indramayu, Adun Sastra (radarkuningan.com group).

Namun, pertemuan itu memang sudah terasa tidak biasa. Buya Syakur Yasin justru banyak bercerita mengenai keluarga.

Hal lain yang disinggung adalah perkembangan Pondok Pesantren Candangpinggan yang didirikannya.

BACA JUGA:Desa Ciwaru Kuningan Ternyata Sempat Jadi 'Ibu Kota' Karesidenan Cirebon, Begini Kisahnya!

Cerita mengenai keluarga, diawali tentang anak bungsu yakni Dawud Al Awwa. Tiba-tiba Buya Syakur menyebut bahwa dirinya kerap merasa sedih, ketika melihat sang anak sedang tidur.

“Saya sedih kalau melihat anak bungsu sedang tidur. Bagaimana kalau saya meninggal dunia nanti? Dia dengan siapa?” kata Buya, kepada Adun Sastra.

Selain itu, Buya Syakur juga bercerita mengenai putrinya yakni Khozain Rohmati Robbi Dawud Awwab yang baru saja menjadi Sarjana Kedokteran.

Saat ini, Khozain sedang mengikuti program co-asst (koas) atau program profesi kedokteran selama 1,5 tahun atau 2 tahun ke depan. Setelah itu, rencananya akan mengikuti pendidikan lanjutan spesialis kebidanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: