Sebelum Meninggal, Buya Syakur Yasin Bicara Indonesia yang Damai, tapi Sering Pakai 'Ayat-ayat' Perang

Sebelum Meninggal, Buya Syakur Yasin Bicara Indonesia yang Damai, tapi Sering Pakai 'Ayat-ayat' Perang

Buya Syakur Yasin atau Prof Dr KH Abdul Syakur Yasin. -Wammima Tv-radarkuningan.com

BACA JUGA:Jangan Keliru, Inilah 5 Cara Membedakan Sirih Gading dan Sirih Biasa, Perbedaannya Sangat Jelas Lho!

Kajian-kajian teks sering mengalami kegagalan sebab teks tidak pernah menunjukkan makna yang pasti. Terjadilah subjektivitas pada bentuk teksnya, pembicaranya, pendengarnya, situasi, kondisi, ruang dan waktu, dan lain sebagainya sangat menentukan sekali.

Bisa saja seseorang berkata dan satu orang berbeda lainnya berbicara dengan kata yang sama tapi maknanya jauh berbeda. Ketika diucapkan di tempat yang berbeda, kata bisa memiliki makna yang berbeda pula. 

Begitu juga saat diucapkan di dua atau lebih ruang yang berbeda. Saat kata dilontarkan atau dibicarakan pada lawan bicara yang berbeda juga akan bermakna berbeda. Bahasa hanya simbol saja.

Santri yang pintar, santri yang bodoh, santri yang rajin, santri yang malas, santri yang dekat, santri yang jauh, ketika mendengarkan ucapan kiainya pasti memiliki pemahaman yang berbeda-beda.

BACA JUGA:Terbilang Langka Tanaman Hias Janda Bolong Kini Memiliki Harga Murah, Menjadi Incaran Dengan 3 Jenis Ini

Menagih utang di tempat umum berarti menghina tapi jika menarih di rumah maka akan dijawab dengan tenang.

Kesalahannya adalah tidak memahami konteks. “Pada akhirnya, siapa orang yang paling paham dengan ucapan saya, adalah orang yang paling mengenal saya, mengerti saya sehingga paham apa yang saya maksudkan,” jelas Buya.

“Diam saja bisa diartikan sebagai izin padahal bisa jadi artinya adalah marah,” tambah Buya.

Buya Syakur menutup dengan sebuah analogi: “Siapa orang yang paling paham dengan firman Tuhan? Dia adalah orang yang sudah paham atau paling dekat dengan Tuhan.”

BACA JUGA:Mengenal 6 Manfaat Tanaman Janda Bolong di Rumah, Benarkah Bisa Menangkal Racun di Ruangan?

Saat surat An-Nasr turun, Sayyidina Ali, Umar, dan Abu Bakar menangis. Ayat tersebut menandakan bahwa sebentar lagi mereka semua akan ditinggalkan oleh Rasulullah SAW. 

Para sahabat pun paham makna ayat tersebut sebab merekalah yang paling dekat dengan Rasulullah.

Itulah salah satu ceramah Buya Syakur yang juga dimuat di media BincangSyariah. Kini, KH Syakur Yasin atau akrab disapa Buya Syakur telah tiada. Sosok sederhana ini telah meninggal dunia pada hari Rabu, 17 Januari 2023. Selamat jalan Buya! (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: