Cita-cita bisa Tercapai bila Mampu Angkat Batu Papangkuan, Aroma Mistis di Kampung Purba Selatan Kuningan

Cita-cita bisa Tercapai bila Mampu Angkat Batu Papangkuan, Aroma Mistis di Kampung Purba Selatan Kuningan

Mitos Batu Papangkuan peninggalan megalitikum di kawasan Gunung Subang, Kabupaten Kuningan.-Tangkapan layar Youtube Arif Ramdani-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Aroma mistis tampak di salah satu kampung purba yang ada di belahan selatan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Di lokasi situs purbakala zaman megalitikum ini, terdapat batu putih atau batu Papangkuan.

Ada mitos bahwa barang siapa yang berhasil mengangkat batu tersebut, diyakini segala yang dicita-citakan akan tercapai.

Kampung purba yang terdapat batu putihnya itu berada di Situs Kabuyutan di kawasan Gunung Subang. Posisinya berada di belahan selatan Kabupaten Kuningan.

BACA JUGA:5 Agenda Wisata Kuningan yang Bisa Dikunjungi Sepanjang Tahun Ini, Terdekat Ada Festival Durian

Tempat itu juga biasa disebut dengan Situs Gunung Gentong. Terletak di Gunung Subang, Desa Legokherang, Kecamatan Cilebak.

Situs Kabuyutan, terletak lebih kurang 200 meter di sebelah selatan jalan Desa Legokherang. Secara geografis, situs tersebut merupakan bagian dari kelerengan bagian utara kaki Gunung Subang.

Letaknya di kawasan hutan lindung. Selain situs, di tempat itu ada telaga. Karena itu, pada zaman batu besar, diyakini sudah menjadi perkampungan purba.

Banyak bukti yang menunjukkan jika situs itu pada masa prasejarah sudah ditinggali manusia secara bersama.

BACA JUGA:Bikin Ketagihan! Ini Dia 5 Rekomendasi Empal Gentong Di Cirebon Paling Legendaris

Secara keseluruhan berdasarkan jejak-jejak tinggalan konstruksi susunan batu yang ada, dapat diperkirakan sebagai sebuah bangunan berundak.

Sekarang susunan batu pembentuk struktur bangunan berundak sudah banyak yang hilang. Bahkan di beberapa bagian hanya tersisa undakan berupa terap tanah.

Sisa undakan yang masih dapat diamati agak utuh adalah teras paling atas. Teras itu dibangun dari susunan bongkahan-bongkahan batu andesit, dengan denah empat persegi. Berukuran 3,25 m x 2,70 m.

Di teras ini terdapat 2 buah batu yang berbentuk agak lonjong yang didirikan tegak. Masyarakat setempat menyebutnya dengan istilah cocomotan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: