Sagarahiang, Tempat Berkumpulnya para Dewa Tatar Pasundan dan Pulau Jawa di Kuningan, Ada 48 Situs

Sagarahiang, Tempat Berkumpulnya para Dewa Tatar Pasundan dan Pulau Jawa di Kuningan, Ada 48 Situs

Sejarah Desa Sagarahiang, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan yang banyak memiliki peninggalah prasejarah.-Pemkab Kuningan-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Desa Sagarahiang, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan merupakan daerah yang penuh dengan peninggalan prasejarah dan situs berumur ribuan tahun.

Daerah ini diyakini sebagai tempat berkumpulnya para dewa di tatar Pasundan dan Pulau Jawa, terutama saat masa kepercayaan Sangiang Windu Darma.

Oleh karena itu, Desa Sagarahiang memiliki berbagai peninggalan purbakala yang sudah berumur ribuan tahun.

Misalnya Situs Lingga dan Situs Sanghyang yang kerap dikunjungi umat beragama Budha dari Kamboja.

BACA JUGA:Ini 6 Ciri Kucing Sedang Badmood atau Sedih, yang Seringkali diabaikan Pemilik Kucing!

BACA JUGA:5 Penyebab Kucing Anggora Tidak Mau Makan, Simak Penjelasannya Berikut Ini

Menurut keterangana juru kunci, Ukad, situs di Sagarahiang diperkirakan dibangun pada tahun 1000 sampai dengan 1500 Sebelum Masehi (SM).

Di daerah ini juga terdapat sebuah curug yang dikenal dengan nama Curug Palengseran. Salah satu dari 4 curug yang ada di sekitar Situs Lingga.

Dijelaskan dia, Sagarahiang merupakan daerah yang berarti lautan dewa. Menurutnya, tempat ini menjadi berkumpulnya para dewa di tatar Pasundan dan Pulau jawa.

Era ini bertahan sampai dengan masuknya Agama Islam yang dibawa oleh Kanjeng Pangersa Syekh Maulana Akbar.

BACA JUGA:Hasil Survei Pileg 2024 Dapil 8 Jawa Barat, PAN dan Golkar Bikin Kejutan, Baher Incumbent Terkuat

BACA JUGA:Hasil Survei Cesda Dapil 8 Jawa Barat: Golkar Bisa 3 Kursi di DPR RI, Prabowo Subianto Unggul Telak

Kemudian Eyang Syekh Abdul Salam, Eyang Syekh Abdul Salim dan Eyang Syekh Mangandara.

Islam masuk ke Sagarahiang ketika kerajaan dipimpin oleh Arik Saung Galah. Sementara raja pertamanya yakni Sanjaya kemudian pindah ke Karangkamulyan, kini Kabupaten Ciamis. Sanjaya pindah untuk meneruskan peninggaan Ciung Wanara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: btngc