Asal Usul Desa Margacina Kuningan, Ada Hubungan Apa dengan Warga Tionghoa? Ada Kisah Lutung Kasarung

Asal Usul Desa Margacina Kuningan, Ada Hubungan Apa dengan Warga Tionghoa? Ada Kisah Lutung Kasarung

Asal usul sejarah Desa Margacina yang terkait dengan beberapa peristiwa termasuk legenda Lutung Kasarung.-Mencari Jejak Leluhur - Tangkapan layar-radarkuningan.com

BACA JUGA:Pengalaman Panji Petualang Digigit Ular King Cobra, Ini yang Dilakukan Om Heru Gundul

"Jadi Margahina itu, karena Ibu Ratu Purbasari dihina oleh saudara-saudaranya termasuk Ratu Purbalarang," katanya.

Margahina tersebut, berkaitan dengan hinaan yang terus menerus diterima Ibu Ratu Purbasari dari berbagai pihak.

Selain peristiwa Lutung Kasarung, kemudian Desa Margahina tersebut berubah menjadi Desa Margacina. Namun bentuknya masih lembur, belum ada pemerintahan seperti sekarang ini.

Lembur Margacina merupakan salah satu wilayah yang sudah cukup tua dan banyak peristiwa sejarah terjadi di sana.

BACA JUGA:Performa Maksimal! Yamaha LEXi Naik Kelas, Intip Gelaran Yamaha LEXi LX 155 Experience di Summarecon Mall Band

Penamaan Margacina sendiri, dimulai dari sebuah peristiwa menarik terkait adanya pohon keramat Jatinunggal yakni sebuah pohon jati yang akan dibuat tambela atau peti mati.

Keberadaan pohon tersebut dan sejarah dari perkampungan itu, rupanya diketahui oleh seorang pendeta orang Tionghoa dari Cirebon.

Sosok pendeta tersebut tertarik untuk datang dan ingin mengambil kayu dari pohon jati berukuran raksasa tersebut.

“Pohon jati tersebut hanya satu-satunya dan berukuran lebar diameter 3 meter. Sampai sekarang, bekas dari tunggul pohon jati itu masih ada,” ungkapnya.

BACA JUGA:Ini 4 Hal yang Membuat Kucing Sedih Beserta Tandanya, yang Jarang Diketahui Pemilik Kucing!

Singkat cerita, sang pendeta tersebut menebang pohon jati besar. Namun karena pohon tersebut sudah berusia tua dan bukan sembarang jati, pendeta tersebut malah meninggal dunia.

Hal ini diduga karena pendeta tersebut tidak kuat mengangkat kayu dari hasil tebangan pohon jati raksasa itu.

Peristiwa meninggalnya sang pendeta, kemudian dikatakan Lembur Margahina berubah menjadi Lembur Margacina. Yang kemudian berkembang menjadi Desa Margacina dan sampai sekarang nama tersebut masih bertahan.

“Bukti dari kejadian tersebut adalah makamnya masih ada sampai sekarang. Tapi itu versi cerita dari para orang tua dulu,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: lebakerang tv