Jangan Puasa seperti Ular, Tapi Berpuasalah seperti Ulat, Ustadzah Oki Setiana Dewi Ungkap Keutamaannya
Hikmah puasa ular dan ulat yang perlu dipetik saat Ramadhan.-Ilustrasi - Tangkapan layar-radarkuningan.com
Sementara itu, ada kisah populer dan perbandingan yang kerap menjadi perumpaan yakni antara puasa ular dan ular.
BACA JUGA:5 Tren Tanaman Hias 2024 yang Wajib Kamu Miliki, No.5 Dipercaya Bisa Membawa Keberuntungan!
Salah satunya diulas Asy Syarify Islamic Eco Boarding School. Dalam ulasannya disebutkan ada perbedaan mendasar antara puasa ular dan ulat.
Puasanya ular, hewan melata atau reptil ini memang kerap tidak mengonsumsi apapun dalam jangka waktu tertentu.
Jenis ular phyton misalnya, membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk mencerna mangsa yang besar.
Sehingga dalam kurun waktu tersebut, dia akan puasa dan tidak mengonsumsi makanan lainnya.
BACA JUGA:5 Bahan Dapur yang Tidak Disukai Ular, Auto Langsung Kabur, Tidak Dekat-dekat Rumah
Kemudian, ular juga melakukan puasa saat mereka masuk dalam siklus ganti kulit. Ini merupakan bagian dari kehidupan ular.
Namun, dari puasa ular bisa ditarik pelajaran yakni, pertama wajah ular tetap sama sejak sebelum dan setelah berpuasa.
Kedua, makanan ular tetap sama baik sebelum dan setelah melakukan puasa. Sehingga tidak ada perubahan apapun.
Ketiga, cara bergerak dan memburu mangsa juga tetap sama. Bahkan setelah selesai puasa, ular bisa langsung makan besar.
BACA JUGA:5 Penyebab Kucing Tidak Mau Makan dan Cara Mengatasinya, Ganti Makanan?
Keempat, tabiat dan sifat ular tetap sama. Tidak ada perubahan sama sekali baik sebelum maupun sesudahnya.
Berbeda dengan puasanya ulat. Ada hikmah yang bisa dipetik yakni, pertama bentuk ulat berubah setelah berpuasa.
Ulat yang semula hidup melata, kemudian berubah menjadi kepompong dan puasa dari mengonsumsi apapun selama kurang lebih 2 minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: