Sebelum Hasil Tes DNA, Peneliti Ini Sudah Dapat Foto Harimau Jawa Sejak Lama
Kolase bukti foto spesimen Harimau Jawa yang dikumpulkan oleh PKJ.-PKJ-radarkuningan.com
"Saya meyakini bahwa Harimau Jawa belum punah sejak tahun 2006, bersama masyarakat kami sudah menemukan banyak tanda mulai jejak, kotoran bahkan rambut," tuturnya.
Seperti diketahui, satu lagi bukti keberadaan Harimau Jawa baru-baru ini dipublikasikan BRIN dan Jurnal Oryx di Cambridge University Press pada 21, Maret 2024.
BACA JUGA:Inilah 8 Nama-nama Kucing yang Memiliki Arti Bagus dan Cocok Untuk Jantan Maupun Betina
Peneliti Pusat Riset Biosistematik dan Evolusi BRIN, Wirdateti mengatakan, penelitian DNA terhadap sampel rambut yang didapat dari warga memungkinkan dilakukan, karena kondisi spesimen tersebut utuh sampai akar rambut.
Sebagai pembanding dan verifikasi, peneliti melakukan perbandingan dengan beberapa sampel dari Harimau Sumatera, Macan Tutul Jawa hingga spesimen Harimau Jawa di Museum Zoological Bogoriense (MZB).
Hasilnya terdapat kemiripan hingga 97 persen antara sampel rambut yang ditemukan di Kabupaten Sukabumi dengan spesimen yang berada di museum.
Sehingga peneliti BRIN berkesimpulan bahwa rambut tersebut adalah bagian tubuh Harimau Jawa.
BACA JUGA:TPP ASN Tidak Nunggak LagI, Birokrat Dorong Pj Bupati Iip dan Sekda Dian Maju di Pilkada Kuningan
Namun, terkait keberadaannya di alam liar, masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Sebagai informasi, sampel rambut tersebut didapatkan dari seorang warga di Desa Cipendeuy yakni Ripi Yanuar Fajar yang berjumpa dengan Harimau Jawa pada 18, Agustus 2019.
Ripi kemudian menyampaikan kesaksiannya kepada Kalih Raksasewu pada 27, Agustus 2019.
Sampel rambut tersebut diketahui tertinggal di pagar. Selain itu, di lokasi ditemukan jejak kaki dan cakar yang ukurannya lebih besar dari macan tutul jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: