Gerombolan DI TII di Kuningan Terkenal Kejam, Pernah Serang Desa di Kaki Gunung Ciremai, Tewaskan 8 Polisi

Gerombolan DI TII di Kuningan Terkenal Kejam, Pernah Serang Desa di Kaki Gunung Ciremai, Tewaskan 8 Polisi

Gerombolan DI TII pernah menebar teror di wilayah kaki Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan.-Sumber foto tidak diketahui - Istimewa-radarkuningan.com

BACA JUGA:Wisata Bukit Cinta Anti Galau, Cocok untuk Libur Lebaran, Hanya 13 Km dari Pintu Tol Ciperna

Karena terdesak, gerombolan ini banyak bersembunyi di kawasan hutan pegunungan. Di antara gerombolan tersebut bersembunyi di kawasan hutan Gunung Ciremai.

Pada tahun 1957, gerombolan yang dipimpin Panglima Godjim tersebut menyerang desa Trijaya yang dijaga ketat oleh pasukan Mobbrig. Pertempuran pun tak dapat dielakkan. Dari 15 pasukan Mobbrig, 8 di antaranya gugur dalam pertempuran tersebut.

Ke-8 anggota kepolisian yang gugur itu adalah Agen Polisi Kepala Moch Husen, Agen Polisi Rata, Atma, Tarko, Kosim, Emon, Kamir, dan Anding. Nama-nama tersebut diabadikan di Monumen Trijaya.

Monumen itu dibangun di sudut lapangan sepak bola desa itu. Di tempat ini ketika itu merupakan tempat terjadinya pertempuran sengit antara anggota anggota Mobbrig dengan gerombolan DI TII.

BACA JUGA:9 Jenis Tanaman Monstera yang Cocok di Dalam Ruangan untuk Mempercantik Interior Rumah

“Di sinilah tempat anggota Mobbrig beristirahat dan mendirkan bivak dalam menjalankan misi menumpas gerombolan DI TII yang bersembunyi di sekitar kaki Gunung Ciremai,” ungkap Letkol Purn Lukas Lakay.

Sosok ini merupakan Pengurus Ikatan Purnawirawan dan Warakawuri Brimob Indonesia (Ipuri). Ungkapan itu disampaikan saat membacakan kilas peristiwa pertempuran Trijaya yang terjadi pada 3 April 1957.

“Kekuatan yang tidak seimbang menyebabkan anggota Mobbrig tersudut hingga akhirnya delapan pejuang kita dan dua OKD gugur dalam pertempuran tersebut,” ungkapnya lagi yang disampaikan saat hadir dalam peresmian Monumen Trijaya, beberapa tahun lalu.

Salah satu saksi dalam peristiwa berdarah itu adalah Agen Polisi Kuntadi. Pada pertempuran tahun 1957 itu, dia berpangkat Kapten Polisi. Bertugas di bagian perrlengkapan merangkap keuangan.

BACA JUGA:Rugi Dong Tidak Punya! Inilah 7 Jenis Tanaman Monstera Pembawa Keberuntungan Menurut Feng Shui

Dialah yang membacakan 8 orang rekannya yang gugur di tempat itu. Dengan terbata-bata, dia pun menyebut satu demi satu kawan-kawan seperjuangan itu.

Itulah latar belakang dibangunnya Monumen Trijaya. Monomer tersebut diresmikan oleh Kapolda Jabar ketika itu, Suhardi Alius. Hadir juga Bupati Kuningan saat itu, Aang Hamid Suganda, dan sejumlah petinggi Brimob. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: