Bukan Hanya Meletus, Gunung Ciremai Pernah Picu Longsor dan Banjir, Termasuk Gempa Bumi Merusak

Bukan Hanya Meletus, Gunung Ciremai Pernah Picu Longsor dan Banjir, Termasuk Gempa Bumi Merusak

Gunung Ciremai tercatat dalam sejarah pernah meletus dan menimbulkan bencana tanah longsor hingga banjir.-Yuda Sanjaya/Dok-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Tercatat dalam sejarah, Gunung Ciremai pernah meletus pada 24 Juni 1937. Bukan itu saja, ternyata Gunung ini juga pernah memicu musibah lainnya.

Di antaranya bahwa gunung tertinggi di Jawa Barat ini pernah memicu longsor dan banjir besar. Selain itu juga pernah menjadi penyebab gempa bumi yang merusak.

Banyak fakta sejarah tentang gunung yang memiliki ketinggian 3078 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini, memang ada yang tercatat. Namun ada pula yang luput dari pengamatan para ahli, karena kurang data masa lalu.

Misalnya fenomena geologi yang terjadi pada tahun 1980. Pada 24 tahun yang lalu, gunung ini pernah menjadi pemicu terjadi bencana tanah longsor.

BACA JUGA:Ternyata Banyak Macamnya! Inilah 5 Jenis Ular Sawah yang Sering Masuk Rumah, Perlu Diwaspadai!

Bencana itu terjadi di wilayah Gunung Geger Halang. Wilayah ini berada di lereng Gunung Ciremai. Gunung Geger Halang memang merupakan fase kedua dari Gunung Ciremai. Berada di wilayah Kabupaten Majalengka.

Akibat longsor di Gunung Geger Halang, menyebabkan  banjir bandang. Banjir itu melanda beberapa tempat di Kabupaten Majalengka.

Di antaranya banjir melanda Kampung Legok, Sangiang, Barujaksi dan Nanggerang. Ketiganya masuk ke dalam wilayah Kecamatan Talaga.

Misalnya banjir bandang yang menghancurkan perkampungan Desa Sanghyang pada tahun 1980 telah mengakibatkan korban jiwa. Menewaskan lebih dari 50 orang.

BACA JUGA:Jarang Di Ketahui, Inilah 5 Jenis Tanaman Pemicu Ular Masuk Ke Dalam Rumah, Apa Saja?

Tragedi ini sangat memilukan dan juga sulit dilupakan. Banjir bandang melanda perkampungan bersejarah itu datang tiba-tiba, selepas adzan magrib. Selain korban jiwa, banyak warga yang harus kehilangan tempat tinggal.

Dulunya di desa tersebut ada penampungan air yang disebut Sanghiyang Bokor. Namun karena derasnya air dari Gunung Ciremai, penampungan air ini jebol dan banjir bandang menerjang desa ini.

Akibat banjir bandang tersebut selain sekitar 50 orang tewas, juga puluhan lainnya hilang. Mereka terbawa jauh hingga ke Sungai Cideres.

Para korban yang terseret banjir banyak yang ditemukan, tapi sudah tidak utuh lagi dan sulit dikenali.  Mereka dikuburkan di Pemakaman Pasir Melati yang berada di belakang RSUD Majalengka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: