Petapa yang Ngaku Lihat Harimau Jawa, Pernah Dievakuasi Turun Gunung Ciremai, Inggin 100 Hari di Puncak

Petapa yang Ngaku Lihat Harimau Jawa, Pernah Dievakuasi Turun Gunung Ciremai, Inggin 100 Hari di Puncak

Kisah Kritianto seorang petapa dari Jawa Tengah yang mengaku melihat Harimau Jawa di Gunung Ciremai. -TNGC-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Namanya Kristianto. Pria dari Karanganyar, Jawa Tengah ini, saat bertapa, mengaku pernah beberapa kali melihat harimau jawa di Gunung Ciremai, Jawa Barat.

Sosok pemberani ini pernah bertapa di gunung yang terkenal mistis ini selama 38 hari. Bahkan sosok yang mempunyai nama lain Krisna Jaya Wisesa tersebut ingin 100 hari bertapa di Gunung Ciremai.

Hanya saja, niat pria kelahiran Ciamis Jawa Barat tersebut, terhenti di hari ke-38. Pihak pengelola meminta untuk menghentikan pertapaannya di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) ini.

Bahkan dia sempat digiring tim evakuasi TNGC untuk turun dari tempat pertapaannya. Kristianto pun menuruni lereng Gunung tertinggi di Jawa Barat tersebut.

BACA JUGA:Macan Tutul Jawa Tersebar di 4 Pulau, Sangat Adaptif, Bisa Hidup di Dataran Rendah hingga Pengunungan

Pria yang pada tahun 2014 tersebut berusia 46 tahun itu, diminta tinggal di Pos Pendakian Gunung Ciremai, Dusun Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan.

Di mana petapa warga Tawangmangu, Kebupaten Karanganyar ini, bertapa? Ternyata dia selama 38 hari bersemedi di Pos Goa Walet, lereng gunung tertinggi di Jawa Barat tersebut.

Seperti diketahui, di Pos Goa Walet berada di ketinggian 2.950 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Tempat ini sering dikaitkan dengan cerita Nyi Pelet.

Kritianto beberapa tahun lalu sempat membuat heboh. Dia mengaku pernah berkali-kali melihat hewan dengan nama ilmiah panthera tigris sondaica di Gunung Ciremai.

BACA JUGA:Rekor Mengerikan Uzbekistan, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Semifinal: Belum Pernah Kebobolan

Kesaksiannya itu pun dianggap oleh beberapa pihak sebagai penemuan baru. Sebab, harimau Jawa oleh dunia internasional sudah dinyatakan punah pada tahun 1980-an.

Kesaksiannya juga membuat asa baru tentang keberadaan harimau Jawa di gunung tersebut. Hal ini lantaran para ahli satwa dunia, tidak memasukkan Gunung Ciremai sebagai habitat kucing besar itu.

Bahkan Kristianto yakin, yang dia lihat itu adalah harimau, bukan macan tutul.  Binatang buas ini tampak memiliki loreng, sebagai ciri utama harimau.

Mengapa sang petapa itu harus dievakuasi dari Goa Walet? Konon, dia harus meninggalkan tempat itu karena tidak memiliki izin dari Balai TNGC, pengelola kawasan hutan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: