Perjuangan Karti, Calon Jamaah Haji Pertama dari Desa Cilimusari Kuningan, Masih Bugar di Usia 72 Tahun

Perjuangan Karti, Calon Jamaah Haji Pertama dari Desa Cilimusari Kuningan, Masih Bugar di Usia 72 Tahun

Karti, calon jamaah haji pertama dari Desa Cilimusari, Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan.-Andre Mahardika-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Nenek Karti (72) yang menjadi calon jamaah haji pertama dari Desa Cilimusari, Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan, menorehkan kisah unik dan menarik.

Pasalnya, selain tinggal di pelosok desa, Nenek Karti berjuang puluhan tahun demi menunaikan cita-citanya berangkat ke Tanah Suci.

Menariknya, Karti menjadi warga Desa Cilimusari pertama yang menjadi calon jamaah haji yang akan berangkat menunaikan ibadah.

Camat Cilebak, Sutarno membenarkan bahwa warganya mencatatkan sejarah baru. Sebab, sebelumnya belum pernah ada warga Desa Cilimusari yang berangkat ibadah haji.

BACA JUGA:5 Cara Mengusir Tikus Secara Alami dari Rumah, yang Aman dan Ramah Lingkungan

"Ia benar sekali, orang pertama yang naik haji di Desa Cilimusari," kata Sutarno, kepada radarkuningan.com, saat ditemui disela-sela kegiatannya.

Dikatakannya, dirinya sampai dibuat tak percaya dengan informasi bahwa warganya yang dimaksud ialah seorang nenek yang sudah tinggal sendiri di kediamannya.

Di usianya sekarang, Nenek Karti tak menunjukan layaknya wanita sebayanya. Ia tampak bugar dan terlihat selalu sehat tanpa mengeluh capek ataupun lelah.

Padahal, Keseharian Nenek Karti mencari pakan rumput ternaknya tanpa dibantu orang lain. Hanya memindahkan rumput dari ladang ke kandang saja yang dibantu anak bungsunya.

BACA JUGA:Tabel Angsuran KUR BRI 200 Juta di Bulan Mei 2024! Lengkap dengan Suku Bunga dan Persyaratannya

"Waktu saya mengetahui warga saya yang naik haji itu seorang nenek. Saya berkunjung ke rrumahnya. Awalnya sempat saya juga kaget, masih sehat, suka ke sawah, nyari rumput. Padahal usianya sudah 72 tahun," katanya.

Camat menambahkan, Meskipun sekarang Nenek Karti memiliki banyak sapi, tapi kisah perjuangannya diharapkan menjadi motivasi warga lainnya.

Terlebih, mayoritas warganya merupakan petani dan peternak, serta sedikit diantaranya yang merantau keluar daerah untuk berdagang.

Ia berharap, dengan sejarah yang dibuat Nenek Karti, bisa menjadi pemicu dan motivasi warga lainnya untuk menunaikan rukun Islam kelima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: