Dian Rachmat Ungkap Penelusuran Angklung Diatonis di Kuningan, Ujdo Itu Murid Daeng Soetigna

Dian Rachmat Ungkap Penelusuran Angklung Diatonis di Kuningan, Ujdo Itu Murid Daeng Soetigna

Dian Rachmat Yanuar pernah melakukan penelusuran sejarah angklung diatonis di Kabupaten Kuningan saat menjabat kepala dinas pendidikan kebudayaan.-Dokumen Pribadi-radarkuningan.com

BACA JUGA:Daftar 112 Nama Anabul Kesayangan Sesuai Karakter, Cocok Untuk Kucing Kamu! Memiliki Arti Indah dan Menarik

Di situ, Kucit bersama Daeng Soetigna mengubah angklung dari nada pentatonis menjadi diatonis.

Karena perjalanan sejarah itulah, Pemkab Kuningan akhirnya ingin menjadikan rumah Kuwu Citangtu sebagai Museum Angklung.

"Fakta lain waktu itu terkenal Daeng Soetigna. saya menelusuri berbagai literasi. Alhamdulillah secara tidak disengaja, suatu hari bertemu dengan keluarga Pa Daeng, kalo tidak salah putranya. Dia salah satu dosen seni rupa di ITB," tambah Dian.

Saking penasarannya, Dian terus dengan gigih dan menggebu-gebu berusaha menggali sejarah angklung dimaksud.

BACA JUGA:PENTING! Jangan Tanam Ini Didalam Rumah, Berikut 3 tanaman Pengundang Semut Datang, Bikin Gaduh

Hingga akhirnya, ia dikasihkan buku yang berhubungan dengan sejarah perjalanan angklung.

"Saya dikasih bukunya tentang sejarah angklung tentang perjalanan Daeng Soetigna. Yang mana tadinya bertugas di Garut yang kemudian diangkat menjadi guru di SMP 1 Kuningan, dulunya HIS," lanjutnya.

Hal menarik terucap dari mulut Dian, yang menceritakan asal usul lahirnya Angklung Diatonis. Diceritakannya, Daeng yang merupakan seorang guru serta menguasai akordeon kala itu.

Belum lama mengajar dikelas, Daeng mendengar suara asing yang menariknya mencari sumber suara.

BACA JUGA:Aroma Alaminya Tidak Disukai Ular, Berikut 6 Aroma Yang Tidak Disukai Ular

"Katanya, setelah ia mengajar, terdengar suara klung klung klung, Penasaran bunyi apa itu. saking penasarannya, ia langsung keluar mencari sumber suara," ungkapnya.

Ternyata, asal suara tersebut berasal dari peminta minta yang mengamen dengan memainkan angklung.

Daeng dan orang tersebut duduk bersama dan menanyakan darimana alat musik tersebut berasal. Peminta minta itu menyebut, dibeli dari seorang pembuat angklung di Citangtu.

Mendapat informasi berharga itu, Daeng mencari keberadaan penjual gang disebutkan peminta minta, sampai akhirnya bertemu dengan orang yang memang ia cari, yaitu M Satari alias Kuwu Citangtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: