5 Tanda Kucing Alami Keracunan, Diare Hingga Nafsu Makan Menurun Simak Selengkapnya
Kucing yang sehat dan penuh perawatan akan terhindar dari keracunan--Layan Sultan - Tangkapan layar
BACA JUGA:Ternyata Parkir di Jl Siliwangi Harus Dihilangkan, Ada Undang-undang yang Mengatur Loh
Selain itu, racun dapat menyebabkan kelelahan dan depresi yang juga berkontribusi pada penurunan nafsu makan.
Tanda-tandanya, kucing hanya mengendus makanan tanpa memakannya, menolak semua jenis makanan atau hanya makan dalam jumlah yang sangat sedikit.
Kedua, Gejala neurologis pada kucing yang mengalami keracunan melibatkan gangguan pada sistem saraf pusat atau perifer.
Racun tertentu dapat memengaruhi otak, sumsum tulang belakang, atau saraf, yang menyebabkan berbagai tanda klinis.
Salah satu gelaja neurologis adalah kejang. Kucing bisa mengalami kejang yang melibatkan seluruh tubuh atau hanya sebagian, dengan tanda-tanda seperti gemetar, kaki kaku atau kehilangan kesadaran.
Setelah kejang, kucing akan bertindak aneh, tampak bingung atau disorientasi, seolah menunjukkan perilaku agresif tanpa alasan yang jelas, bahkan tampak gelisah.
Ketiga, Gejala kardiovaskular pada kucing yang mengalami keracunan akan berdampak pada jantung dan sistem peredaran darah.
Adanya racun di dalam tubuh kucing tentu bisa pengaruhi fungsi jantung, ritme detak jantung, dan tekanan darah.
BACA JUGA:5 Tanaman Minimalis untuk Tanaman Indoor, Jadi Pilihan Dekorasi yang Menarik dan Estetik!
Kucing kamu akan memberi tanda-tanda seperti napas yang cepat atau dangkal, lemas, bahkan pingsan.
Hipertensi jadi salah satu faktornya, mengingat kucing tampak gelisah atau mengalami pendarahan dari hidung.
Hipotensi bisa membuat kucing lemah, lesu, dan pingsan. Faktor lainnya, yakni gusi dan lidah terlihat biru (sianosis), seolah sebagai tanda kekurangan oksigen atau anemia.
Keempat, Hipersalivasi adalah kondisi kucing yang memproduksi liur secara berlebihan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarkuningan.com