Wajib Tahu, Inilah Fakta Unik Encephalartos altensteinii, Tanaman Pot Tertua di Dunia, Simak Penjelasannya
Spesies tumbuhan ini ternyata dapat digunakan sebagai obat tradisional.--Thursd - Tangkapan layar
Oleh karenanya, tumbuhan sikas ini sering disebut sebagai 'fosil hidup’.
Meskipun tumbuhan ini dapat memiliki umur yang panjang, tetapi pertumbuhannya sangat lambat.
Dilansir dari laman Royal Botanic Gardens Kew, tumbuhan sikas ini hanya tumbuh sekitar 2,5 cm pada setiap tahunnya.
Tumbuhan muda terlihat tidak memiliki batang. Adapun daunnya berwarna hijau, berbentuk menyirip, dan membentuk mahkota tegak yang lebat.
Batangnya akan mulai berkembang seiring pertumbuhannya dan tingginya dapat mencapai 4 hingga 5 meter saat dewasa.
Encephalartos altensteinii merupakan salah satu spesies tumbuhan yang dapat hidup di berbagai tempat.
Dilansir dari laman IUCN Red List, tumbuhan sikas ini dapat hidup di daerah dekat permukaan laut hingga di ketinggian 600 m di atas permukaan laut.
Habitat tempat hidupnya dapat berada di berbagai tempat, seperti dekat pantai, semak belukar, padang rumput terbuka, lereng berbatu, hingga hutan hijau tertutup di lembah.
BACA JUGA:3 Makanan Khas Sunda Ini Bisa Kamu Buat Sendiri Di Rumah, Nomor 1 Gampang Banget! Apa Saja?
Spesies tumbuhan ini ternyata dapat digunakan sebagai obat tradisional.
Dilansir dari laman IUCN Red List, terdapat bagian dari tumbuhan sikas ini yang dipanen oleh masyarakat lokal untuk digunakan sebagai obat tradisional, muti.
Bagian tersebut adalah lapisan pelindung batang yang terbentuk dari sisa pangkal daun tua.
Selain itu, bagian dari tumbuhan ini juga dianggap memiliki kekuatan mistis. semoga bermanfaat ya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarkuningan.com