Eks Pengurus PSSI, Beberkan Fakta Masalah Maarten Paes Selain CAS, Ada Alternatif Lain yang Harus Dicoba
Maarten Paes Sedang Memegang Sarung Tangan Penjaga Gawang.-Instagram @maartenpaes-radarkuningan.com
BACA JUGA:Ternyata Segini Harga Pasar Maarten Paes: Melesat Seiring Karir Gemilang di MLS!
"Sebenarnya kasusnya adalah hanya telat beberapa bulan saja ketika membela Timnas Belanda (kelompok umur). Itu pun disebabkan oleh covid-19. Tinggal kita nego," tutur Hasani.
Menurut Hasani, perpindahan federasi Paes setelah dirinya selesai membela Timnas Belanda kelompok umur, adalah yang merupakan bahwa dirinya melanggar Statuta FIFA.
Akan tetapi, jika ditelisik lebih dalam, yang menghambat Paes sewaktu ingin pindah dari Timnas Belanda kelompok umur, adalah covid-19 yang menghambat nya, maka ini bisa dijadikan celah untuk kasus Paes.
Mengingat covid-19 merupakan hal yang diluar kesengajaan, melainkan hal yang tidak diduga sebelumnya, bahkan termasuk kedalam kejadian luar biasa.
Terlebih lagi, Hasani kembali menegaskan bahwa agar kasus Paes ini tidak buru-buru dibawa ke CAS. Tetapi coba memanfaatkan alternatif lain seperti negosiasi dan konsultasi ke tim legal FIFA.
"Pasti ada jalan keluar untuk Maarten Paes. Jangan dulu ke CAS," tegas Hasani.
Sebagai mantan pengurus PSSI yang peduli, Hasani mengaku sudah menyampaikan saran tersebut kepada PSSI. Tinggal pihak PSSI saja yang memutuskan akan memakai saran dari Hasani atau tidak.
"Saya kasih saran, belajar dari kasus Jordi Amat. Saya ngomong ke orang yang ngurus itu. Setelah saya telusuri, ternyata sekarang tidak menggunakan jasa orang itu," ujar Hasani.
Intinya, jika untuk rekap pernyataan dari Hasani selaku eks pengurus PSSI, daripada dibawa ke CAS dan agak memakan waktu.
Menurutnya alternatif lain seperti negosiasi, konsultasi, dan komunikasi, penting untuk dilakukan, terlebih dalam mencari celah dari masalah Maarten Paes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
