Penjelasan BMKG Soal Sesar Ciremai, Patahan Aktif, di Lokasi Ini Area Lintasannya
Sesar Ciremai yang menjadi penyebab gempa Kuningan. -BMKG-radarkuningan.com
Berdasarkan catatan sejarah, wilayah Kuningan Jabar sudah beberapa kali diguncang gempa tektonik, yaitu pada 1947, 1955, dan 1973 yang melanda di wilayah Gunung Ciremai dan sekitarnya.
Diduga karena berkaitan dengan struktur sesar aktif yang melintas di wilayah tersebut.
Pada 29 Sept 2019 di Kuningan juga terjadi gempa berkekuatan 2,9 yang mengguncang Kuningan. Gempa ini terasa di Cikijing, Kadugede, Sangkanurip, Kalimanggis, dan Bojong.
Gempa dirasakan juga pernah terjadi pada 8 Feb 2018 dengan kekuatan 3,1 dan 25 Juni 2019 dengan kekuatan 2,6.
BACA JUGA:Bahrain dan China Bisa Panas Dingin, Indonesia Punya Striker Grade A Potensial, Ole Romeny Lewat
Sesar Ciremai di Kuningan merupakan sesar aktif. Sesar ini menurut Pusgen (2017) memiliki magnitudo tertarget mencapai 6,5 dengan laju geser sesar 0,1 milimeter per tahun.
Sesar Ciremai yang menyebabkan wilayah Kabupaten Kuningan dan sekitarnya kerap dilanda gempa bumi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana mengungkapkan, dari hasil pendataan yang telah dilakukan terdapat 35 kerusakan bangunan di berbagai wilayah.
"Ada 35 kerusakan pada bangunan tapi semuanya dalam kategori ringan," tuturnya.
BACA JUGA:Ketahui, Hal yang Tidak Disukai Pengguna iPhone dari iOS, Apa Saja?
Menurut Indra, pasca gempa masyarakat tetap beraktivitas dengan normal, namun diimbau tetap waspada mengingat adanya potensi gempa susulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: