Sawah Retak Kekeringan, Petani Desa Singkup Kuningan Panen Paksa, Kerugian Bisa Tambah Besar

Sawah Retak Kekeringan, Petani Desa Singkup Kuningan Panen Paksa, Kerugian Bisa Tambah Besar

Sawah di Desa Singkup, Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan mengalami kekeringan dan petani terpaksa harus panen lebih cepat.-Andre Mahardika-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Kekeringan melanda 8 hektare area sawah di Desa Singkup, Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan.

Akibatnya, petani terpaksa melakukan panen lebih cepat daripada mengalami kerugian yang lebih besar.

Kepala Desa Singkup, Mas'ud mengungkapkan, para petani di desanya terpaksa memanen sawah meskipun belum masuk waktunya panen.

"Seperti yang kita lihat bersama mungkin, menjelang musim kemarau seperti ini, saat ini terpaksa panen dengan usia padi yang belum waktunya panen."

BACA JUGA:Waduh! Terganjal Aturan, Maarten Paes Belum Bisa Main Melawan Arab Saudi, Erick Thohir Sampaikan Kabar Buruk

"Tapi daripada enggak panen sama sekali, karena kondisi padi yang sudah mati sebelum waktu panen," kata Mas'ud, kepada radarkuningan.com, Senin, 20 Agustus 2024.

Dikatakannya, area persawahan tersebut memang sedang mengalami kesulitan pengairan.

Sehingga, masa panen yang harusnya masih dua minggu sampai satu bulan ke depan, terpaksa dipanen sejak dini daripada tidak sama sekali.

Padahal, kondisi tanaman padi baru beberapa butir saja yang sudah berisi.

BACA JUGA:Media Vietnam Sebut Maarten Paes jadi Kunci Kemenangan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia Mendatang

Kebanyakan, tanaman padi yang ada di sawah itu sudah mulai mengering serta kondisi tanah yang retak parah.

"Normalnya ini masih antara satu bulan sampai dua minggu lagi. Tampak bersama dilihat, ini padi belum ada isi, baru beberapa butir saja yang di atas, kalau kata orang Sunda mh, belum nunduk nunduk Acan," katanya.

"Ya terpaksa dipanen ini mah, terpaksa, daripada engga dipanen sama sekali. Namanya juga petani, kalau lihat padi ga dipanen, ada rasa (kata orang dulu) kasihan padinya," imbuhnya.

Mas'ud menuturkan, beberapa petani sempat memaksa mengairi sawah dengan membeli air minum 4 tangki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: