Aktor Warkop DKI Reborn Asal Kuningan Terkesima Batik Kamuning
Ence Bagus (kanan), artis ibu kota asal Kuningan sangat mengagumi Batik Kamuning yang merupakan ciri khas Kuningan.-Andre Mahardika-Radar Kuningan
BACA JUGA:Daftar 26 Pemain Timnas Indonesia Lawan Arab Saudi dan Australia, Sayuri Bersaudara Absen
"Jadi menurut saya, orang yang bilang batik itu kuno, justru pemikiran dia yang kuno," imbuhnya.
Bahkan, dirinya mengatakan, dengan adanya Batik Kamuning, sebagai warga asli Kota Kuda, dirinya akan mencoba mencari motif batik yang diaplikasikan dalam bentuk casual.
Terpisah, PJ Bupati Kuningan, Rd. Iip Hidayat menjelaskan, Batik Kamuning ini terlahir dengan rumusan dan diskusi sejak 8 bulan lalu.
Setelah sejumlah rembukan daripada banyaknya potensi batik dengan masing masing motif, pada akhirnya disepakati beberapa poin inti.
"Setelah beberapa kali FGD dengan banyak pihak, ada poin poin yang disepakati. Pertama nama, yaitu batik Kamuning. Kenapa Kamuning, karena ada nilai historis," jelasnya.
Poin kedua dari sisi desain, dimana, pihaknya mengumpulkan sampling gambar dari semua komunitas pembatik dan UMKM. Apapun syarat yang harus diaplikasikan diantaranya memiliki unsur bunga Kamuning, Bokor, ikan dewa, kuda, dan Gunung Ciremai.
"Nah, lima unsur ini kita rumuskan, dan boleh salah satu atau tiga atau justru semuanya dituangkan desain," sebut Pj Bupati.
Secara artistik, sambungnya, melahirkan formulasi baru yang saat ini punya 8 desain dan langsung dihak ciptakan atau HAKI dari Kemenkumham agar secara hukum.
"Legal milik Kuningan," tegasnya.
Lebih lanjut, Iip menyampaikan, bahwa launching batik Kamuning ini merupakan bagian daripada rangkaian Mulok Gunung Ciremai.
"Ini juga bagian daripada mulok. Jadi di dalam mulok Gunung Ciremai itu bicara tentang menjaga alam. Itu kan tidak hanya alam, ada sosial, budaya. Tidak saja batik, nanti ada angklungnya, jadi potensi potensi lokal daripada itu akan dibangun," paparnya.
Dijelaskan Rd Iip, ketika muatan lokal dimasukan ke dalam kurikulum sekolah, maka bakal dikenal secara luas sendirinya.
"Trigger kurikulum muatan lokal ini, mulai muncul batik, nanti besok ada tembakau, bisa saja durian, angklung. Apalagi angklung ya, Kuwu Citangtu itu pencetus diatonis ke pentatonis," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: