40 Persen Lampu PJU Kuningan Caang Mati, Kabid Prasarana dan Perparkiran Dishub: Anggaran Kami Terbatas

40 Persen Lampu PJU Kuningan Caang Mati, Kabid Prasarana dan Perparkiran Dishub: Anggaran Kami Terbatas

Petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan sedang melakukan perbaikan lampu PJU Program Kuningan Caang.-Agus Sugiarto-Radar Kuningan

Kerusakan diakibatkan banyaknya komponen listrik yang terkena air hujan. Seperti magnetic kontector, photo cell, dan MCB. Ada juga yang diakibatkan jaringan tertimpa pohon tumbang, atau dahan pohon.

“Curah hujan yang tinggi menjadi penyebab kerusakan komponen listrik yang mengalami kerusakan. Air hujan yang terus-terusan mengenai komponen listrik membuat kerusakan tak dapat dihindari. Karena itu, kami berusaha melakukan perbaikan sesuai kemampuan lantaran keterbatasan anggaran,” kata Khadafi.

Dia menambahkan, penyebab lain jalan kabupaten atau poros kecamatan yang sudah terpasang lampu PJU namun tidak terang adalah banyaknya pohon-pohon yang menghalangi pencahayaan sinar lampu {PJU).

Kondisi ini mengakibatkan jalan tidak terang secara maksimal, dan perlu dilakukan pemangkasan pohon secara berkala agar terangnya lampu PJU bisa maksimal karena tidak terhalang kerimbungan peopohonan.

BACA JUGA:Arsenal Tak Perlu Cari Winger Baru, Ethan Nwaneri Siap Gantikan Peran Bukayo Saka

BACA JUGA:KABAR GEMBIRA, 3.589 Honorer dan THL Pemkab Kuningan Segera Diangkat Jadi ASN Paruh Waktu

BACA JUGA:Deretan Kasus Menghebohkan Terjadi di Kuningan Selama Tahun 2024

“Hingga sekarang kami selalu patroli dan melakukan perbaikan lampu PJU. Kami berupaya maksimal memenuhi permintaan warga yang melapor kalau PJU di wilayahnya dalam kondisi rusak. Seperti pengaduan dari warga Desa Cibuntu, Kecamatan Cigandamekar yang melaporkan lampu PJU di perbatasan desa mati total sudah beberapa bulan. Kami langsung mengirimkan petugas untuk memperbaiknya. Alhamdulillah sekarang sudah kembali menyala,” terang Khadafi.

Khadafi mengakui jika kinerja bidang yang dipimpinnya mengalami kendala yang mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat kurang maksimal.

Salah satu kendalanya adalah adanya kendaraan operasional pemeliharaan yang hanya terdapat 1 unit dan itu pun jangkauannya terbatas.

“Untuk ketinggian hanya maksimal aman di ketinggian 10 meter, sementara banyak PJU terutama di jalan provinsi dan jalan nasioanl memiliki ketinggian tiang PJU lebih dari 10 meter. Apabila dipaksakan akan sangat berbahaya bagi keselamatan anggota. Kendati begitu, kami berusaha bekerja hampir 24 jam dari pagi sampai malam melekukan proses pemeliharaan PJU. Ini juga terbatasnya anggran pemeliharaan dan jumlah personil yang rata-rata tenaga harian lepas (THL),” pungkas Khadafi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: