BAHAYA! 28 Sapi di Kuningan Terpapar PMK
Pengurus KSU Karya Nugraha melakukan vaksinasi mandiri kepada sapi perah milik anggotanya agar terhindar dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).-Agus Sugiarto-Radar Kuningan
BACA JUGA:Menikmati Tempat Wisata Zam Zam Pool Kuningan, Ini Fasilitas yang Dimiliki
Wawan melanjutkan, para petugas di enam Puskeswan saat ini juga tengah bersiaga melakukan pengawasan mobilisasi hewan ternak dari luar daerah yang akan masuk Kuningan termasuk keberadaan pasar-pasar hewan.
"Jika ditemukan ada sapi atau kerbau yang mengalami gejala PMK seperti mulut keluar liur berlebih, nafsu makan berkurang dan lainnya, maka petugas akan segera mengarahkan untuk dilakukan karantina dan pengobatan," ujar Wawan didampingi Kabid Peternakan Nanang Rismaya dan Pejabat Otoritas Veteriner drh Rofiq.
Upaya lainnya, kata Wawan, pihaknya telah menggandeng Komunitas Eco Enzyme Kabupaten Kuningan untuk menyiapkan cairan eco enzyme yang diyakini sangat ampuh untuk mengobati sapi yang terkena penyakit PMK.
"Seperti saat wabah PMK dulu, kita juga menggunakan cairan eco enzyme dan alhamdulillah banyak sapi yang terpapar bisa sembuh," sambungnya.
BACA JUGA:Harapan PPP Kuningan Terhadap Pasangan Dian-Tuti: APBD Harus Transparan
Seperti yang pernah terjadi sebelumnya, penggunaan eco enzyme sebagai langkah pengobatan, ternyata bisa mendapatkan hasil.
"Nah, sekarang pun sapi yang sudah terpapar kita lakukan pengobatan salah satu caranya dengan menggunakan cairan eco enzyme ini," ujarnya.
Sementara itu, Pengurus Koperasi Serba Usaha (KSU) Karya Nugraha Cigugur, John Nais, langsung menanggapi instruksi Disnakan Kabupaten Kuningan terkait wabah PMK.
Pihaknya langsung melakukan vaksinasi kepada seluruh sapi perah milik anggotanya.
Cara lainnya, kini para pemilik sapi perah juga mulai rajin menjaga stamina ternaknya dengan memberikan jamu ramuan tradisional untuk meningkatkan daya tubuh sapi agar tahan dari penyakit.
"Alhamdulillah peternak sapi perah di Cigugur khususnya yang tergabung dalam KSU Karya Nugraha masih aman," jelas John Nais.
Nugraha berharap, upaya pencegahan yang tengah gencar dilakukan, bisa menyelamatkan sapi-sapi dari paparan penyakit berbahaya itu.
"Vaksinasi tengah dilakukan, kemudian juga para peternak semakin rajin lagi menjaga kebersihan kandang dan tidak lupa memberikan jamu kepada sapi supaya imun tubuhnya kuat. Mudah-mudahan Cigugur aman dari PMK," ungkap John.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: