Longsor dan Pergerakan Tanah Masih Mengancam Warga Kuningan

Longsor dan Pergerakan Tanah Masih Mengancam Warga Kuningan

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan, mengakibatkan bencana longsor di sejumlah titik. Salah satunya terjadi di Desa Subang yang menghubungkan Situ Gede dan Gunung Aci.-Agus Sugiarto-Radar Kuningan

BACA JUGA:Kisah Heroik Petugas Damkar Kuningan, Selamatkan Nyawa Kakek di Tengah Keterbatasan Perlengkapan

Kerusakan tercatat pada TPT dengan ukuran masing-masing panjang 10 meter, tinggi 10 meter, dan lebar 1 meter di titik pertama. Kemudian titik kedua yakni panjang 6 meter, tinggi 10 meter, dan lebar 1 meter.

BPBD Kuningan bersama aparat desa, kecamatan, TNI, Polri, dan masyarakat setempat segera melakukan tindakan darurat. 

Tim assessment BPBD diterjunkan ke lokasi untuk menilai kerusakan dan kebutuhan penanganan.

Warga bersama aparat juga melakukan pembersihan material longsoran secara manual.

"Kami juga memprioritaskan pengiriman terpal untuk menutup area longsoran agar tidak membahayakan, serta logistik untuk mendukung pengerahan massa," kata Andri.

Langkah selanjutnya, tambah Andri, akan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk kebutuhan bahan bangunan untuk perbaikan.

Hingga Senin (27/1), cuaca masih kerap turun hujan dan pembersihan material longsoran masih berlangsung. 

Termasuk di Perumahan Alam Asri, Desa Gerba, Kecamatan Kramatmulya, jalan lingkungan dilaporkan ambles dengan kedalaman 3,5 meter.

Hingga kini, akses jalan ditutup dan dialihkan ke jalur lain, sementara rambu-rambu tanda bahaya dipasang oleh masyarakat setempat. 

Warga diminta untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, terutama di daerah dengan kontur tanah rawan longsor.

"Kami terus memantau perkembangan situasi, dan akan mengambil langkah cepat untuk meminimalkan dampak bencana,” jelasnya. 

Sementara itu, jalan ambles dan retak-retak di Desa Legokherang mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggung. 

Musibah ini terjadi akibat hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. Jalan sepanjang 20 meter dengan lebar 4 meter mengalami retakan, dan sebagian jalan ambles hingga kedalaman 50 cm dengan lebar 40 cm.

"Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, pergerakan tanah berpotensi terjadi lagi jika tidak segera ditangani secara serius. Kami telah melakukan langkah-langkah awal untuk mencegah dampak yang lebih buruk," ujar Indra Bayu Permana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: