Inovasi Warga Kuningan, Minyak Jelantah jadi Bahan Bakar Kompor

Inovasi Warga Kuningan, Minyak Jelantah jadi Bahan Bakar Kompor

Pemilik usaha kuliner Roemah Puyuh Hj Ine sedang memasak menggunakan kompor alternatif berbahan bakar minyak jelantas bekas penggorengan.-Agus Sugiarto-Radar Kuningan

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Seorang warga di Kabupaten KUNINGAN, berhasil mengubah limbah minyak jelantah menjadi bahan bakar kompor. 

Adalah Hj Ine Rahayu Kusumawati (42), seorang pengusaha kuliner yang menggunakan kompor berbahan bakar minyak jelantah.

Hj Ine pemilik rumah makan burung puyuh di Desa Bandorasa Wetan, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan ini, tidak lagi dipusingkan dengan kelangkaan gas elpiji yang terjadi akhir-akhir ini.

Dengan memanfaatkan limbah minyak jelantah dari sisa penggorengan, Hj Ine masih bisa menjalankan usahanya berkat kompor buatan suaminya.

BACA JUGA:JOSSS. Bakal Bertarung di Liga 4 Nasional Musim Depan, Manajemen Pesik Kuningan Siapkan Duit Miliaran Rupiah

Inovasi yang dilakukan suami Hj Ine, merupakan solusi jitu untuk mengatasi persoalan gas elpiji yang kerap 'hilang' di pasaran.

Dengan kompor berbahan bakar minyak jelantah, Ine kini bisa memasak daging burung puyuh yang memakan waktu cukup lama dengan tenang.

Sudah hampir satu bulan ini, Ine menggunakan kompor berbahan bakar minyak goreng bekas untuk menunjang usaha kedai Roemah Puyuh di rumahnya. 

Ine mengaku menggunakan kompor alternatif ini bermula dari keresahannya terhadap limbah minyak jelantah dari warung yang kerap terbuang percuma sehingga berpotensi mencemari lingkungan.

BACA JUGA:Profesor Masataka Datang Lagi di SLBN Taruna Mandiri, Jadi Narasumber Lesson Study Peningkatan Kualitas Guru

"Sampai akhirnya suami saya mencari cara bagaimana memanfaatkan minyak jelantah ini agar tidak jadi limbah," ucap Ine dikutip dari Radar Kuningan.

Memanfaatkan perkembangan informasi, suami Ine kemudian mencari cara membuat kompor dari internet.

"Ternyata di Youtube ada tutorial membuat kompor alternatif berbahan bakar minyak goreng, lalu dicoba ternyata berhasil," ujar Ine.

Kompor alternatif tersebut, kata Ine, terbuat dari coran semen yang dicetak di ember bekas hingga membentuk kompor. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: