Proton FC, Klub Asal Kuningan Siap Berlaga di Liga Futsal Nusantara

Proton FC, Klub Asal Kuningan Siap Berlaga di Liga Futsal Nusantara

Jajaran Manajemen Proton FC, siap menatap kompetisi di Liga Futsal Nusantara.-Bubud-Radar Kuningan

BACA JUGA:Pencarian Hari Kelima Masih Nihil, Tim SAR Sisir Sungai Kuningan-Cirebon

Secara finansial, Proton FC semakin menguat setelah sukses menggandeng Hisense International sebagai sponsor utama, serta beberapa pihak turut berkontribusi dalam persiapan kompetisi.

Proton FC lahir dari sebuah diskusi kepedulian beberapa tokoh muda yang membahas prestasi futsal di Kabupaten Kuningan yang masih tertinggal.

Tokoh-tokoh yang terlibat hingga melahirkan Proton FC diantaranya, Thony Indra Gunawan, Dani Iskandar (Toleng), Satria Rizky Utama (Anggota DPRD Kuningan), dan Ageung Sutrisno. 

Mereka semuanya kini memiliki jabatan manajerial dan strategis di Proton FC.

"Proton FC terbentuk dari akuisisi Kuningan Futsal Academy, kami berharap pemerintah daerah bisa memberikan dukungan lebih terhadap perkembangan olahraga, terutama futsal, dengan menciptakan ruang dan program yang bisa menunjang pembinaan atlet muda," ujarnya.

Meskipun Proton FC baru berusia kurang dari satu tahun, klub ini terus berkembang, dengan target menjadi perwakilan Jawa Barat di Liga Futsal Profesional Indonesia.

Selain tim senior, Proton FC juga memiliki akademi futsal dengan lebih dari 300 peserta dari berbagai sekolah di Kuningan, bibit regenerasi pemain di masa depan. 

"Kuningan melesat, Proton melesat!" pungkas Thony.

Senada Thony, peran regenerasi Proton Academy sangat dinantikan Satria Rizky Utama, yang kini menjadi Pembina Proton FC. 

Dirinya optimis, dari akademi dapat mencetak pemain-pemain muda berbakat untuk regenerasi di tim senior.

"Usia pemain di Liga Nusantara saat ini rata-rata 21 tahun. Dengan porsi pemain 40 persen berasal dari Kuningan dan 60 persen dari luar daerah, regenerasi mutlak dilakukan," ujar Satria.

Sementara itu, Manajer Tim Proton FC, Dani Iskandar atau yang akrab disapa Dani Toleng, menjelaskan, kehadiran pemain dari luar Kuningan bertujuan untuk mempercepat perkembangan tim, mentransformasikan keilmuan futsal bagi pemain lokal.

"Kami optimis, kehadiran tiga direktur teknik, yaitu untuk pelatih strategi, penjaga gawang, dan pelatih fisik, bisa berbagi ilmu dengan pelatih lokal, serta kehadiran pemain luar, untuk memotivasi pemain lokal," ungkap Dani.

Dari pengamatannya, Kuningan memiliki potensi atlet futsal berbakat. Mereka adalah para siswa yang tersebar di sejumlah sekolah SMA sederajat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: