RADAR KUNINGAN.COM - Sunan Kalijaga merupakan bagian dari Kisah Wali Songo yang berhasil menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa.
Menurut Buku Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga karya Ahmad Chodjim cetakan tahun 2003, menceritakan kisah Raden Syahid sebelum menjadi Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga merupakan bagian dari Wali Songo yang sangat populer, karena cara berdakwah yang diterapkannya berbeda dengan wali yang lain.
Dengan menggunakan budaya lokal sebagai sarana berdakwah, Sunan Kalijaga akhirnya bisa membawa ajaran Islam dan diterima masyarakat yang saat itu banyak menganut Hindu dan Budha.
BACA JUGA:Kisah Wali Songo! Miliki Banyak Kesaktian, Sunan Kalijaga Mampu Berjalan di Atas Air
Dikutip dari buku yang sama, Sunan Kalijaga awalnya bukan sebagai pemuka agama yang taat akan ajaran Islam.
Sunan Kalijaga yang memiliki nama kecil Raden Syahid (Raden Said), terlahir dari keluarga yang terpandang, namun jiwanya berontak akan ketidakadilan yang dilakukan pemerintah pada saat itu.
Raden Syahid lahir di bumi Tuban, Ia adalah putra seorang Adipati Tuban di Jawa Timur, dengan nama Tumenggung Wilatikta.
Kedudukan seorang Adipati pada zaman itu, sama dengan seorang raja, tetapi masih di bawah kekuasaan Maharaja.
Kadipaten Tuban pada waktu itu, berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.
BACA JUGA:KISAH WALI SONGO! Legenda 99 Santri Pengikut Sunan Kalijaga Dikutuk Jadi Kera
Katika Raden Syahid lahir, keadaan Kerajaan Majapahit sedang mengalami penurunan, sehingga beban upeti kadipaten terhadap pemerintah pusat semakin besar.
Sehingga kehidupan Raden Syahid penuh dengan keprihatinan, ditambah pada waktu itu, Tuban dilanda kekeringan panjang.
Dengan kondisi tersebut, kehidupan rakyat Tuban semakin menderita ditambah beban upeti yang dibebankan oleh Adipati kepada rakyat, semakin besar.
Melihat kondisi tersebut, jiwa muda Raden Syahid berontak, dirinya protes kepada ayahnya yang tidak peka terhadap keadaan rakyatnya sendiri.