Dirugikan, Pesik Bakal Lapor ke Asprov Jabar
Reporter:
Agus Sugiarto|
Editor:
Agus Sugiarto|
Jumat 30-09-2022,08:52 WIB
Manajer Pesik sekaligus Ketua Komdis Askab PSSI Kuningan, Abdul Haris SH. (istimewa)--
Radarkuningan.com, KUNINGAN- Insiden pelemparan bus Pesik yang terjadi Kamis malam 29 September 2022, disesalkan oleh manajemen klub Pesik. Terlebih sebelumnya para pemain dan ofisial serta manajemen tim harus terkurung di ruang ganti pemain selama sekitar dua jam usai pertandingan.
Mereka tidak bisa meninggalkan stadion lantaran para suporter PSGJ berkumpul tempat di depan ruang ganti pemain. Demi kesalamatan, akhirnya para pemain memilih bertahan sembari menunggu situasi kondusif dan ada jaminan keamanan ketika meninggalkan Stadion Bima, Kota Cirebon.
Manajer tim sekaligus Ketua Komisi Disiplin Askab PSSI Kuningan, Abdul Haris SH menceritakan kronologis kejadian yang memaksa timnya harus bertahan di ruang ganti. Haris mengatakan, tanda tanda laga akan berlangsung panas sudah terlihat kala wasit membatalkan dua gol yang dicetak pemain Pesik.
"Kami mencetak dua gol tapi gol kedua dianulir wasit. Dari kejadian itu di lapangan semakin tidak kondusif," ujar Haris, Jumat pagi 30 September 2022.
Usai laga berakhir, para pemain menuju ruang ganti untuk persiapan pulang. Namun rencana tersebut harus ditunda karena suporter tuan rumah melakukan teror. Alhasil selama dua jam, pemain, ofisial dan jajaran manajemen bertahan di ruang ganti.
"Baru kami keluar stadion setelah mendapat pengawalan dari petugas keamanan. Bus yang membawa pemain melaju lancar ke arah Kuningan," beber Haris.
Namun gangguan terhadap bus Pesik mulai dirasakan pemain saat menasuki wilayah Ciperna dekat pom bensin. Entah darimana, datangnya, sekelompok suporter mendadak melempari bus Pesik. Untuk keselamatan pemain, sopir bus tetap melajukan kendaraannya.
"Tapi kejadian serupa berlangsung di Gronggong dekat Apita. Bus kembali diserang. Itu untuk yang kedua kalinya. Dan penyerangan terparah terjadi di daerah Beber. Terpaksa kami meminta perlindungan dari Polsek Beber. Ini laporan yang kami terima dari tim," sebut Haris.
Haris menyesalkam kejadian yang merugikan timnya. Pihaknya bersama Askab PSSI Kuningan berencana melaporkan peristiwa ini ke Asprov PSSI Jawa Barat. Langkah hukum ini terpaksa ditempuh karena mengganggu para pemain secara mental.
"Ya kami akan melaporkannya ke Asprov. Termasuk juga laga melawan tuan rumah yang diwarnai kecurangan dan sikap tidak fair play," ujar Haris. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: