KISAH WALI SONGO! Sunan Kalijaga Populer Disebut Ki Dalang Bengkok, Ikut Merancang Masjid Agung Cirebon

KISAH WALI SONGO! Sunan Kalijaga Populer Disebut Ki Dalang Bengkok, Ikut Merancang Masjid Agung Cirebon

Kisah Wali Songo tentang Sunan Kalijaga yang bertapa di pinggir kali hingga tubuh dipenuhi rumput.-Dzulham Fadholi-Radar Cirebon

Dengan demikian, dirinya juga telah mengalami masa akhir dari kekuasaan Kerajaan Majapahit tepatnya pada 1478. 

Disebutkan, Sunan Kalijaga juga ikut dalam upaya merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon atau Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

Selain ikut merancang Masjid Agung Cirebon, dirinya juga terlibat dalam pembangunan Masjid Agung Demak. 

BACA JUGA:Sejarah Desa Japara, Peundeuy Raweuy Berubah Nama Setelah Tragedi Pemenggalan Kepala Santri

Sunan Kalijaga wafat sekitar tahun 1680 pada usia 131 tahun. Beliau dimakamkan di Desa Kadilangu yang terletak di Demak.

Dalam menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa, Sunan Kalijaga memiliki cara sendiri yang menyesuaikan dengan ciri khas dan budaya masyarakat setempat pada waktu itu.

Masyarakat Indonesia pada waktu itu, masih memiliki kepercayaan dinamisme, animisme, dan Budha. 

Sehingga strategi utama dalam proses menyebarkan dakwah agama Islam yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga adalah berupa menggunakan pertunjukan wayang. 

Kala itu, pertunjukan wayang sangat digemari oleh masyarakat yang masih menganut kepercayaan agama lama. 

BACA JUGA:Sejarah Desa Cikijing, Kegagalan Pasukan Kesultanan Cirebon Sebarkan Islam di Kerajaan Talaga Manggung

Ajaran Islam yang hendak disampaikan kepada masyarakat pada waktu, harus diberikan secara sedikit demi sedikit, sehingga akan mudah untuk diterima mereka.

Dengan kemampuannya menjadi berlakon wayang, Sunan Kalijaga berdakwah menggunakan nama samaran, salah satunya adalah Ki Dalang Bengkok di daerah Tegal.

Kepopulerannya dengan sebutan Ki Dalang Bengkok menyebarkan ajaran agama Islam menggunakan lakon wayang, sangat menarik perhatian masyarakat banyak. 

Bahkan jika sedang melakukan pentas di suatu desa, masyarakat akan berbondong-bondong untuk menonton pertunjukannya.

BACA JUGA:Sejarah Desa Jalaksana, Ketangguhan Ayam Milik Gusti Sultan Matangaji Bertahan 40 Hari di Desa Laksana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: gramedia blog