Heboh, Anggaran Pembuatan Kamus Sunda Diduga dari Pokir Dewan

Heboh, Anggaran Pembuatan Kamus Sunda Diduga dari Pokir Dewan

Gedung DPRD Kuningan dihebohkan dengan alokasi anggaran sekitar 400 juta untuk buku kamus bahasa sunda. (Istimewa)--

Radarkuningan.com, KUNINGAN- Gedung DPRD Kuningan mendadak geger. Penyebabnya, salah seorang wakil rakyat dikabarkan mengalokasikan anggaran untuk pengadaan Kamus Bahasa Sunda di Kabupaten Kuningan. Menariknya, anggaran tersebut diduga bersumber dari pokok-pokok pikiran (pokir) dewan senilai Rp 400 juta.
 
Mencuatnya kabar anggaran Rp 400 juta untuk pengadaan buku kamus Bahasa Sunda itu sempat menjadi perbincangan publik. Sayangnya, hingga kini belum diketahui siapa anggota dewan yang mengalokasikan untuk anggaran tersebut.
 
 
Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy mengaku tidak mengetahui pokir anggota dewan sebesar Rp 400 juta yang dialokasikan untuk buku Kamus Bahasa Sunda Wewengkon Kuningan. Namun kalau memang ada pihak yang peduli terhadap kebudayaan daerah, maka patut mendapat apresiasi.
 
“Kalau itu memang pokir, maka itu diatur oleh undang-undang. Tapi kalau dinas teknis tidak tahu, berarti ada yang punya kewenangan untuk mengalokasikan itu. Jadi tidak ada masalah ya,” ujar Nuzul Rachdy, Rabu 14 Desember 2022.
 
Zul sendiri tidak terlalu mengetahui anggota dewan yang mengalokasikan anggaran Rp 400 juta untuk buku Kamus Bahasa Sunda Wewengkon Kuningan.
 
 
Hal serupa disampaikan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kuningan. Bahkan secara kedinasan khususnya di Bidang Kebudayaan, tidak pernah merancang program kegiatan itu.
 
“Memang bulan Desember, dinas atau birokrasi itu mulai menyusun struktur anggaran yang dianggap representatif untuk kepentingan dan ketahanan budaya di tahun 2023. Tapi tiba-tiba di masyarakat muncul informasi ada anggaran dengan besaran Rp 400 juta untuk buku kamus basa sunda wewengkon Kuningan,” kata Kabid Kebudayaan Disdikbud Kuningan, Emup Muflihudin.
 
 
Sebetulnya soal buku kamus tersebut, di Bidang Kebudayaan memang telah merancang. Hanya saja, program itu telah terealiasi di tahun 2021 dan tahun 2022. Untuk buku Kamus Bahasa Sunda Wewengkon Kuningan itu, dia menduga dialokasikan untuk kegiatan-kegiatan lain.
 
"Contoh seperti untuk cagar budaya maupun situs-situs, misalnya dari cagar budaya tingkat kabupaten bisa naik menjadi tingkat provinsi hingga naik peringkat menjadi nasional. Tapi bukan berarti soal bahasa itu diabaikan ya,” ungkap Emup.
 
 
Dia tidak keberatan jika ada anggaran sebesar Rp 400 juta dialokasikan untuk buku Kamus Bahasa Sunda Wewengkon Kuningan. Namun kabarnya, Ia menyebut jika anggaran itu bagian dari pokir anggota dewan.
 
“Lalu saya konfirmasi ke BPKAD, karena saya tidak merasa mengusulkan angka Rp 400 juta untuk hal itu. Kemudian ada yang menjelaskan dari pihak BPKAD, ternyata memang itu anggaran dari pokir anggota dewan,” sebut Emup.
 
Soal siapa yang mengusulkan anggaran tersebut dari anggota dewan, Enup menjawab bahwa dirinya sama sekali tak mengetahuinya. Namun dikabarkan, jumlah nominal untuk anggaran buku Kamus Bahasa Sunda Wewengkon Kuningan memang sebesar Rp 400 juta.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: