Warganya Jadi Tersangka Investasi Bodong, Begini Reaksi Kepala Desa Parung

Warganya Jadi Tersangka Investasi Bodong, Begini Reaksi Kepala Desa Parung

Kepala Desa Parung, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Osa Mailiki.--

RADARKUNINGAN.COM, KUNINGAN- Warga Parung, Kecamatan Darma, Kuningan tidak menyangka jika Am bisa menperdayai puluhan orang. Setahu warga, Am sehari hari membuka warung nasi tak jauh dari kantor Kecamatan Darma.
 
Pelanggan warungnya berasal dari berbagai kalangan masyarakat. Warung nasi Am sendiri terbilang ramai karena masakannya cukup enak, dan harganya murah.
 
 
Kepala Desa Parung, Osa Maliki tak menampik jika Am adalah warganya dan membuka warung makan. Menurut Kades Osa, Am baru tinggal di Parung beberapa tahun ini. Sebelumnya, wanita itu selalu berada di luar kota.
 
"Dia memang warga Parung, tapi dulu tinggal dan bekerja di luar kota. Baru sekarang ini dia menetap di Parung," ujar Kades Osa kepada radarkuningan.com.
 
Osa juga mengaku awalnya tak percaya jika Am terlibat tindak pidana investasi bodong. Namun kepercayaannya itu hilang setelah mendengar desas desus bahwa Am mampu meyakinkan warga di luar desanya untuk diajak bekerjasama.
 
 
Apalagi jumlah uang yang berhasil dikumpulkannya dengan janji investasi usaha katering mencapai miliaran rupiah.
 
Puncaknya ketika warga yang diajak kerjasama itu mendatangi rumah Am dan menagih kembali uang yang sudah diinvestasikannya. Mayoritas yang mendatangi rumah Am adalah warga Cikupa, Darma. Mereka menuntut kejelasan uangnya yang sudah diinvestasikan ke Am.
 
"Karena tak ingin ada keributan, akhirnya kami menghubungi Polsek Darma. Kami khawatir dengan kondisi orang tua Am yang sedang sakit strooke. Akhirnya polisi membawa Am ke Polres Kuningan," jelas Osa, Selasa 24 Januari 2023.
 
 
Osa tak menyangka Am bisa berbuat senekat itu. Pasalnya kehidupan Am tak ada perubahan yang mencolok. Selain warga Cikupa, ada juga warga Parung yang terbujuk rayuan Am.
 
"Kami pernah memanggil Am untuk meminta penjelasan. Am bilang bahwa dia mengajak warga yang ingin diajak kerjasama untuk usaha katering. Ketika menawarkan kerjasama, Am mengaku tidak memaksa," tutur dia. 
 
Berdasarkan pengakuan warga kepada dirinya, di empat pertama, Am memenuhi janjinya membayar komisi sesuai nilai investasi yang ditanamkan warga. Namun setelah empat bulan, pembayaran komisi mulai macet. Sehingga warga akhirnya mendatangi rumah Am. 
 
 
Caranya Am membayar komisi yang dijanjikan, kemudian dia kembali menawari untuk menambah uang investasi. Karena merasa Am tepat janji, banyak warga lain yang tertarik menginvestasikan uangnya. 
 
"Malahan ada yang nyetor sampai Rp90 juta. Tapi ada juga yang 1 juta, 5 juta dan 10 juta. Kami juga sedang meneliti apakah Am bekerja sendiri atau ada bosnya," pungkas Osa. 
 
Seperti diberitakan radarkuningan.com hari Minggu 22 Januari 2023, puluhan warga Cikupa mendatangi Polres Kuningan. Warga melaporkan Am dengan dugaan investasi bodong. 
 
 
Para korban mengaku awalnya pelaku Am menawarkan keuntungan besar dari menanam modal di bisnis katering. Am menjanjikan komisi 10 persen setiap bulannya dari nilai uang investasi yang disetorkan warga. 
 
Lantaran keuntungan yang cukup besar, akhirnya warga menyerahkan uang kepada Am dengan jumlah bervariasi. Bahkan ada yang menyetor hingga Rp295 juta. (Agus)

 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: