Desa Karangbaru Diteror Uyah Badag dan Melati, Ternyata Ini Khasiat dan Kegunaan

Desa Karangbaru Diteror Uyah Badag dan Melati, Ternyata Ini Khasiat dan Kegunaan

Warga Desa Karangbaru Kuningan diteror dengan uyah badag dan air melati yang ditebar di 11 lokasi. Ternyata ini kegunaan dan khasiat dua benda tersebut.-Ilustrasi-Ist

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Desa Karangbaru, Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan, diteror air beraroma bunga melati dan garam krosok kasar atau dalam bahasa sunda uyah badag.

Menurut kepercayaan masyarakat, uyah badag dan melati merupakan benda yang bisa dijadikan sarana untuk menangkal marabahaya.

Air bunga melati dan uyah badag itu, ditebar di beberapa titik di Desa Karangbaru pasca demo yang dilakukan warga desa setempat ke oknum perangkat desa.

Dikutip dari beberapa sumber, berikut ini khasiat dan kegunaan dari pemakaian bunga melati dan uyah badag di berbagai ritual.

BACA JUGA:Babak Baru Kredit Fiktif Karangbaru, Begini Kata Plt Camat Ciwaru

BACA JUGA:HOROR, Inilah 11 Titik Teror 'Uyah Badag' di Desa Karangbaru, Pemuda Minta Bantuan Orang Pintar

Bunga melati atau jasmine merupakan salah satu jenis bunga yang memiliki simbol mistis dalam berbagai budaya di seluruh dunia.

Bunga melati dianggap sebagai simbol kesucian atau kemurnian dalam budaya asia, terutama di Indonesia, India, China.

Bunga melati sering digunakan dalam berbagai acara keagamaan, termasuk pernikahan, pemakaman karena dianggap sebagai simbol dari keabadian.

Peneliti dan akademisi kebudayaan Jawa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Dwi Woro Retno Mastuti mengatakan, bunga melati melekat dengan hal berbau seram.

BACA JUGA:Kenapa Disebut Bank Emok? Akrab dengan Emak-Emak, Bikin Pusing Bapak-Bapak

BACA JUGA:IIH SEREM, Garam dan Air Beraroma Bunga Melati Teror Warga Karang Baru, Kuningan

Menurutnya, lekatnya aroma melati dengan hal seram memang tak bisa dipisahkan dari adat dan kepercayaan Jawa sejak dulu kala.

Dwi memaparkan, melati serta aromanya memang memiliki fungsi dalam kegiatan spiritual masyarakat Jawa tradisional. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: