IIH SEREM, Garam dan Air Beraroma Bunga Melati Teror Warga Karang Baru, Kuningan
Reporter:
Bubud Sihabudin|
Editor:
Agus Sugiarto|
Minggu 05-02-2023,10:50 WIB
Pasca Demo, teror garam bertaburan membuat warga Desa Karang Baru tak bisa tidur. (Istinewa)--
RADARKUNINGAN.COM, KUNINGAN- Pasca aksi demo di Balai Desa Karang Baru, Kecamatan Ciwaru, Kuningan. pada Sabtu sore 4 Februari 2023, malamnya warga Karang Baru dikejutkan dengan teror beraroma mistis.
Warga menemukan garam bertaburan mulai dari batas desa hingga lingkungan pemukiman penduduk.
Disamping taburan garam, percikan air ditemukan sepanjang jalan desa. Berbeda dengan air yang biasa warga lihat, air ini mengeluarkan aroma seperti minyak melati.
Karuan saja temuan bernuansa mistis ini membuat situasi desa mencekam. Kesan mistis sangat dirasakan warga setempat
Wandi, Wakil Ketua Karang Taruna Desa Karang Baru menuturkan, pihaknya mendapat laporan dari warga terkait temuan garam yang ditabur serta percikan air beraroma minyak melati.
Temuan ini hanya berselang beberapa jam setelah ratusan warga menggelar unjuk rasa menuntut pertanggung jawaban oknum perangkat desanya.
Kami pemuda Karang Taruna Desa Karang Baru, mendapat laporan warga pada Sabtu malam. Ada temuan taburan garam di batas desa. Kami langsung mengecek dan menemukan hal serupa di banyak titik. Ada sekitar 11 lokasi taburan garam yang ditemukan," ungkap Wandi kepada radarkuningan.com.
Wandi melanjutkan, adapun temuan air beraroma mistis tersebut berceceran sepanjang jalan. Bahkan air ini juga ditemukan hingga kantor balai desa.
Pihaknya menduga, taburan garam dan ceceran air dengan bau bunga melati ini adalah serangan mistis untuk membuat takut warga.
"Ceceran air ini, seperti dibocorkan dari kendaraan. Aroma air seperti aroma minyak melati. Jelas membuat warga resah semalaman. Masyarakat takut terjadi apa-apa. Khawatir ini serangan ilmu hitam. Kami berjaga-jaga semalaman. Serentak di tiap dusun. Bahkan sebagian nggak bisa tidur. Saya pun belum tidur ini," jelas Wandi, Minggu 5 Februari 2023.
Menurutnya, sepanjang malam tersebut, para pemuda, masyarakat, pemuka agama bersiaga dengan adanya temuan yang tak wajar ini.
"Kami menemukan botol air mineral bekas yang kemungkinan digunakan untuk menyebarkan air beraroma. Karena dibagian tutupnya dibolongin. Ya seperti dibuat untuk memercikan air seperti itu," terang dia.
Belum diketahui siapa sang penabur garam yang misterius dan untuk tujuan apa. Wandi pun sempat berpikir, apakah ini adalah bentuk sebuah pesan, supaya warga bungkam atau bagaimana? Karena terjadi setelah terjadi demo.
Diberitakan sebelumnya, Pemuda Karang Taruna membongkar praktik kredit fiktif mengatasnamakan warga. Kredit ini diajukan kepada Bank Emok, dan dilakukan oleh oknum perangkat desa. Kejadian ini membuat warga geram hingga berdemo ke balai desa.
Kantor Desa Karang Baru, Kecanatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan mendadak ramai didatangi warga. Puluhan warga yang geram itu nekat menggeruduk kantor desanya di siang bolong Bukan tanpa alasan warga Karangbaru yang diliputi emosi berbondong bondong ke balai desa.
BACA JUGA:Bukan Luragung dan Ciawigebang, Ini 5 Desa TERKAYA di Kuningan dari Penerimaan Dana Desa
Ini setelah mereka mengetahui namanya dicatut dalam pengajuan kredit oleh oknum perangkat desa setempat. Padahal puluhan warga itu sama sekali tidak pernah meminta tolong ke oknum perangkat desa untuk mengajukan pinjaman.
Aksi demo puluhan warga Karang Baru itu terjadi pada Sabtu 4 Februari 2023. Hingga pukul 15 00 WIB, puluhan warga tetap bertahan di balai desa meminta pertanggungjawaban oknum perangkat desa yang terlibat.
Kasus ini dibongkar pemuda Karang Taruna setempat yang mendapat laporan masyarakat.
BACA JUGA:TERHARU. Kini Keluarga Hasan Punya WC, Disumbang PP Ranting Bandorasa Wetan
Ketua Karang Taruna Desa Karang Baru, Hari Bagus mengungkapkan, setelah mendapat laporan, pihaknya langsung bergerak. Dia dan pemuda menuju ke lokasi sebuah perusahaan kredit, dan menemukan oknum tersebut sedang berada di lokasi.
"Kami menanyakan ke petugas perusahaan bank emok tersebut, untuk memastikan apakah laporan warga itu benar atau tidak. Ternyata kami menemukan data dan daftar nama warga mengajukan kredit. Ini penyalah gunaan data warga dan KTP!," tegas Hari, Sabtu siang 4 Februari 2023.( Bubud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: