Pohon Sakral di Situs Buyut Salam, Mengganggu Berarti Mengundang Musibah

Pohon Sakral di Situs Buyut Salam, Mengganggu Berarti Mengundang Musibah

Pohon yang berusia ratusan tahun di area Situs Buyut Salam merupakan pertanda suatu musibah bagi Desa Sangkanerang jika ada yang tumbang. -Asep Brd-Radar Cirebon

Makanya di Desa Sangkanerang ada tradisi Ratib atau menolak bala jika terjadi musibah yang luar biasa. 

"Usai salat magrib, sekitar seratus orang lebih akan mengumandangkan adzan secara serentak di setiap penjuru desa, dengan harapan kita terhindar dari musibah," ujar Sarman. 

BACA JUGA:BISA GAGAL, Pembangunan Jalan Lingkar Timur Selatan, Wajib Penuhi 4 Syarat Ini

Tradisi Ratib masih berlangsung hingga sekarang, terakhir dilakukan saat wabah virus covid-19 menjadi pandemi di Indonesia.

"Kita masih menjaganya dan itu turun temurun," kata Sarman menambahkan.

Situs Buyut Salam sendiri masih memiliki keterkaitan dengan Mbah Kuwu Sangkan yang ada di Cirebon.

Hal tersebut diperkuat dengan penamaan Desa Sangkanerang yang berasal dari kata Sangkan.

BACA JUGA:Desa Karangbaru Diteror Uyah Badag dan Melati, Ternyata Ini Khasiat dan Kegunaan

"Makanya banyak kuwu dari wilayah Cirebon datang berkunjung ke sini untuk berziarah," terang Sarman.

Sedangkan penamaan Situs Buyut Salam sendiri berasal dari sebuah pohon salam yang pernah ada di lokasi tersebut. 

"Pohonnya sudah tidak ada, tetapi nama pohonnya dijadikan situs," timpal juru kunci.

Rute menuju ke Situs Buyut Salam, bisa melewati jalur Cirebon-Kuningan dan masuk dari Jalaksana satu arah ke Desa Sayana atau tempat wisata Sidomba.

BACA JUGA:HOROR, Inilah 11 Titik Teror 'Uyah Badag' di Desa Karangbaru, Pemuda Minta Bantuan Orang Pintar

Jalanan berkelok khas pegunungan dengan tanjakan panjang dan hamparan sawah, akan tergambar rasa kagum dengan keindahan dan luasnya alam.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: