TRADISI MUDIK, Pulang Kampung Bawa Kue Kaleng, Balik ke Kota Angkut Beras dan Rengginang

TRADISI MUDIK, Pulang Kampung Bawa Kue Kaleng, Balik ke Kota Angkut Beras dan Rengginang

Seorang pemudik sedang menata oleh-oleh di bagasi mobil sebelum kembali ke perantauan, Rabu 26 April 2023. (Agus Sugiarto)--

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM- Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, baru saja berlalu. Ribuan pemudik asal Kuningan sudah banyak yang kembali ke tanah impian.

Suasana desa yang sempat ramai kala lebaran karena kedatangan warga perantaunya, berangsur-angsur mulai lengang. Kendaraan plat luar kota yang sebelumnya memenuhi jalan deaa, kini jumlahnya berkurang.

BACA JUGA:Lebaran Sudah Usai, Kepala Desa dan Warga Kuningan Tunggu Realisasi Pemasangan Ribuan PJU

Ya, sejak hari Senin 24 April 2023 hingga hari ini, para perantau sudah mulai meninggalkan kampung halamannya. Aneka jenis kendaraan dan merk, nampak memenuhi jalanan menuju luar Kuningan.
 
Di bagian atap kendaraan, dengan ditutupi terpal plastik banyak barang bawaan yang dibawa pemudik. Bahkan bagian bagasi mobil juga tak luput diisi aneka jenis oleh-oleh khas pedesaan.
 
Tradisi mudik di hari raya menjadi momen istimewa yang paling dinantikan masyarakat. Walau berat dan penuh perjuangan untuk mewujudkannya, mudik adalah sebuah pilihan untuk menghapus kerinduan.
 
 
Karena saat pulang kampung di hari kemenangan bisa bertemu dengan keluarga, sanak saudara dan juga tetangga setahun sekali. 
 
Sutandi, salah seorang pemudik menceritakan perjuangannya untuk bisa pulang kampung di hari raya. Ayah empat anak itu bekerja di sebuah perusahaan alat kesehatan di Jakarta.
 
Jabatannya juga cukup mapan. Hampir saban tahun dia memilih mudik untuk bersilaturahmi dengan keluarga besarnya. 
 
Jauh sebelum hari lebaran, istrinya yang seorang PNS di Pemprov DKI Jakarta sudah membeli berbagai aneka jenis kue kering yang nantinya akan dibawa mudik. Jumlahnya lumayan banyak.
 
 
Kue kaleng itu nantinya akan dibagikan kepada mertua, orang tua, kakak, adik, saudara dan tetangga. Selain kue kering, dia dan keluarganya juga membawa oleh-oleh pakaian baru 
 
"Tiap tahun sebelum mudik, saya dan istri pasti memborong dulu kue-kue kering yang akan dibawa dan dibagikan. Karena saudara saya banyak, ya belinya juga banyak. Setahun sekali lah berbagi kebahagian dengan keluarga besar yang ada di kampung," katanya, Rabu 26 April 2023. 
 
Cerita serupa juga diungkapkan Andi, pemudik lainnya. Menurutnya, anggaran untuk pulang kampung sudah disiapkan 10 bulan sebelum lebaran. Caranya, dia meminta sang istri untuk menabung dari gaji yang diterimanya sebagai pekerja pabrik. Meski menabungnya tidak terlalu besar setiap bulannya, namun sangat bermanfaat ketika lebaran.
 
 
"Dari uang yang disisihkan dari gaji setiap bulannya, Alhamdulillah bisa membeli pakaian dan oleh oleh untuk keluarga di kampung. Saya setiap tahun selalu pulang kampung karena masih ada orang tua. Kalau tidak pulang, kasihan bapak sama emak pasti rindu sama cucunya," ujar Andi 
 
Ternyata kue dan baju baru yang diberikan kepada keluarga besarnya di kampung, mendatangkan berkah tersendiri.
 
Ketika akan kembali ke kota, orang tua, dan saudara-saudaranya bahkan tetangga memberikan buah tangan khas pedesaan. Seperti beras, raginang, kuping sendok, keripik pisang, bahkan ubi jalar. 
 
 
"Jadi saat pulang kue kaleng yang kami bawa habis dibagikan, eh pulangnya banyak dibahanin oleh-oleh makanan ringan. Ada juga yang memberi beras. Mungkin sudah tradisi saling berbagi di lebaran. Bagasi mobil saya jadi penuh bawa makanan termasuk beras," sebut keduanya yang bersiap untuk kembali ke tanah harapan. (Agus)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: