Pembiayaan Tumbuh Lebih Dari 20 Persen, Kinerja Keuangan BSI Semakin Solid

Pembiayaan Tumbuh Lebih Dari 20 Persen, Kinerja Keuangan BSI Semakin Solid

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus menunjukkan kinerja keuangan yang solid.--

BACA JUGA:Anggaran dari Dana Inpres, Jalan Lingkar Cigugur-Palutungan Kuningan Ditarget Rampung Akhir Tahun

Hingga Maret 2023, total pembiayaan BSI mencapai Rp213,28 triliun, dengan porsi pembiayaan yang didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp110,62 triliun, tumbuh 24,04% secara yoy. Lalu disusul pembiayaan wholesale sebesar Rp58,16 triliun, tumbuh 17,29% secara yoy, dan pembiayaan mikro sebesar Rp19,32 triliun, tumbuh 24,32% secara yoy.

Dengan aset yang tumbuh 15,47% secara yoy menjadi Rp313,25 triliun, BSI juga mencatat rasio keuangan yang solid, tumbuh dan terintermediasi dengan baik. Rasio ROE (Return of Equity) BSI sebesar 18,16%.

Sementara itu, rasio ROA (Return of Asset) sebesar 2,48% dan rasio BOPO (Biaya Operasional) menjadi 69,65%. Artinya, dari sisi biaya BSI mencatat efektifitas dan efisiensi.

BACA JUGA:Begini Cara All Bikers Kuningan Jaga Kekompakan, Hilangkan Perbedaan Eratkan Persaudaraan

Per Maret 2023, jumlah customer based BSI mencapai 18,4 juta nasabah. Artinya, BSI dipercaya sebagai bank yang mampu memberikan benefit yang baik bagi nasabah dan stakeholders-nya secara luas.

Layanan Digital Melonjak

Selain berhasil mengoptimalisasi penghimpunan dana murah melalui tabungan Wadiah, BSI juga mencatat peningkatan fee based income yang didorong dari berbagai channel, yakni BSI Mobile, Cash Management dan transaksi digital.

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, fee based income BSI Mobile mencapai Rp64 miliar, tumbuh 5% secara yoy.

BACA JUGA:MAREMA, Diburu Pemilik Hajatan, Harga Daging Sapi Puncaki Klasemen

Layanan digital BSI dikemas ke dalam BSI Mobile yang didesain sebagai one stop solution sebagai sahabat finansial, sahabat sosial dan sahabat spiritual.

Cara ini terbukti efektif dimana saat ini jumlah pengguna BSI Mobile mencapai 5,18 juta pengguna, naik sebesar 37% secara yoy. Jumlah ini terus meningkat seiring dengan preference masyarakat dengan gaya hidup syariah. 

“Kami optimis bahwa peluang ekonomi syariah menjadi market leader sangat besar, ditambah potensi market yang mulai melihat bahwa perbankan syariah kompetitif, resilience terhadap goncangan dan juga didukung digitalisasi yang semakin memudahkan masyarakat berinteraksi dengan bank syariah,” papar Hery.

BACA JUGA:Puncak Arus Balik Sudah Lewat, Ribuan Pemudik Naik Bus dari Terminal Kertawangunan

Dalam waktu dekat, BSI tengah menjajaki kerjasama dengan sejumlah stakeholders sehingga instrument keuangan syariah mampu diadopsi dan dielaborasi dengan lembaga keuangan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: