1.745 Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Jawa Tengah Bentuk Sinergitas untuk Wujudkan Indonesia Emas

Provinsi Jawa Tengah tercatat memiliki 1.745 Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes). --
Sinergitas BKKBN serta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan upaya penurunan stunting yang masif dan terstruktur.
Mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, sampai tingkat desa, merupakan bentuk gotong royong dari seluruhnya, termasuk masyarakat.
Happy Ber-KB
Sinergitas itu pun ditopang dengan inovasi oleh masing-masing Fasyankes seperti dilakukan Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB) di Desa Singopuran, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
TPMB yang dimiliki Bidan Wulan ini berinovasi pelayanan KB dengan tagar “Happy ber KB dengan Hypnoterapi”.
BACA JUGA:Peringatan Hari Kependudukan Dunia di Indramayu, Saatnya Mewujudkan Kesetaraan Gender yang Sejati
“Banyak pasien yang takut buat ber-KB, terutama yang IUD, implan. Nah kami punya solusi dengan adanya program Happy ber-KB ini. Sehingga melalui hypnoterapi dalam ber-KB ini mereka tidak merasakan sakit, dan malah sampai bilang kenapa tidak dari sebelum sebelumnya untuk ber-KB”, kata Bidan yang bernama lengkap Wulan Mardikaningtyas, A.Md. Keb.
Metode hipnoterapi pemasangan KB, sehingga banyak akseptor KB baik suntik ataupun IUD dan Implant tidak merasakan sakit saat diberikan pelayanan.
BACA JUGA:Mau Coba Bermalam di Varvara Hill Tenjo Laut Palutungan? Dijamin Betah dan Enggan untuk Pulang
Begitu pula Hypnobirthing, yakni Hipnoterapi untuk Persalinan ini dengan tujuan agar Ibu merasa nyaman dan tidak mengalami trauma pasca persalinan.
Dengan demikian diharapkan mereka memberikan informasi dan mengajak teman dan Keluarga untuk tidak takut ber KB khususnya MKJP.
Seluruh upaya tersebut merupakan itikad baik dari lintas sektor pemerintah dan masyarakat dalam menyukseskan program Bangga Kencana.
Karena keberhasilan program ini bukan semata menjadi tugas BKKBN, tapi juga pemerintah daerah, provinsi, dan masyarakat itu sendiri. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: