Menara Saidah Miring Berapa Derajat? Begini Hasil Temuan Penelitian Tim dari ITB, Oh Ternyata...

Menara Saidah Miring Berapa Derajat? Begini Hasil Temuan Penelitian Tim dari ITB, Oh Ternyata...

Menara Saidah miring berapa derajat, simak artikel selengkapnya.-Yuda Sanjaya-radarkuningan.com

Makalah tersebut dibuat Heri Andreas, Hasanuddin Zainal Abidin, Dina Anggreni Sarsito and Dhota Pradipta.

BACA JUGA:Daftar Terminal dan Maskapai di Bandara Soekarno Hatta, Jangan Sampai Salah Masuk, Bisa Ketinggalan Pesawat

Mereka adalah anggota dari Geodesy Research Division, Faculty of Earth Science and Technology, Institut Teknologi Bandung (ITB).

Pada abstrak dari makalah tersebut diulas bahwa salah satu permasalahan akibat penurunan muka tanah adalah miringnya bangunan.

Di tempat-tempat di mana terjadi penurunan permukaan tanah secara diferensial, mungkin benar-benar melihat bangunannya miring.

Jakarta adalah kota besar di Indonesia yang mengalami penurunan permukaan tanah secara signifikan (misalnya 1-26 sentimeter per tahun) saat ini (saat penelitian dilakukan).

BACA JUGA:Bukan Bandara Soekarno Hatta II, Angkasa Pura II Pertimbangkan Bikin Terminal 4, Tambah 45 Juta Penumpang

Isu miringnya bangunan akibat penurunan permukaan tanah di Jakarta memang sedang hangat diperbincangkan. Ada satu gedung bertingkat yakni Menara Saidah yang dinilai miring.

Akibatnya bangunan tersebut ditinggalkan. Gedung kantor DPR juga dikabarkan akan miring. Tetapi, vonis miring tersebut hanya berdasarkan keterangan, bukan dilakukan dengan metode ilmiah. 

Sehingga perlu dilakukan pengukuran yang nyata dan berdasarkah kaidah ilmiah. Apalagi di Jakarta terdapat lebih dari dua ratus gedung bertingkat yang didirikan.

Pada penelitian yang dilakukan, tim menggunakan survei Pemindai Laser Terestrial untuk menyelidiki masalah gedung bertingkat.

BACA JUGA:Sudah Punya Bandara Soekarno Hatta dan Halim Perdanakusuma, Jakarta Masih Mau Nambah Soetta II di Karawang?

Teknologi ini mampu membuat objek 3D dengan akurasi milimeter. Kemiringan bangunan dapat dilihat hanya dari vertikalitasnya.

"Kami telah memilih beberapa bangunan bertingkat tinggi untuk diukur secara akurat, terutama jika terjadi penurunan permukaan tanah yang besar," tulis makalah tersebut.

Adapun hasil dari kesimpulan penelitian yang dilakukan, tim menemukan vertikalitas bangunan yang diselidiki masih dalam batas toleransi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: