Bukan Hanya Jeniper dan Tape Ketan, Kabupaten Kuningan juga Terkenal dengan Bawang Goreng

Bukan Hanya Jeniper dan Tape Ketan, Kabupaten Kuningan juga Terkenal dengan Bawang Goreng

Bawang goreng khas Kuningan yang sudah menembus pasar ekspor. -Istimewa-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Kabupaten Kuningan Jawa Barat, bukan hanya terkenal dengan destinasi  pariwisatanya. Kabupaten di lereng Gunung Ciremai ini juga terkenal dengan makanan hasil industri rumahan.

Banyak makanan yang dihasilkan oleh usaha rumahan. Di antara yang paling terkenal adalah jeruk nipis peras (Jeniper) dan tape ketan atau peyeum.

Tapi banyak yang yang belum tahu. Jika daerah yang lokasinya di ketinggian ini merupakan produsen atau penghasil bawang goreng yang bukan kaleng-kaleng.

Sudah lama sebenarnya masyarakat di kabupaten ini menjadi produsen bawang goreng. Bahkan hasil produksinya pun diekspor ke mancanegara. Di antaranya Belanda.

BACA JUGA:Hobi Menanam Memberi Dampak Positif, Terdapat 3 Manfaat Harus Diketahui

Walaupun semacam industri rumahan, namun produksi bawang goreng dari Kabupaten Kuningan ini sangat besar. Setiap bulannya saja setydaknya membutuhkan bawang merah antara 600-800 ton.

Kebutuhan bawang sebanyak ini per bulan, tentu menjadi peluang tersendiri bagi para petani di Kabupaten Kuningan. Hanya sayang, petani setempat belum mampu mencukupi permintaan produsen bawang goreng.

Usaha bawang goreng itu masih harus mendatangkan bahan baku dari daerah lain. Terutama daerah penghasil bawang merah. Seperti Brebes Jawa Tengah.

Peluang ini tentu akan menjadi peluang tersendiri bagi para petani di Kuningan. Apalagi para produsen bawang tersebut mematok harga bawang merah dengan harga yang sangat bagus. Rata-rata Rp 7.000/kg. Tentu harga itu untuk bawang merah dengan kualitas yang baik.

BACA JUGA:Setidaknya Ada 10 Macam Alpukat Wajib Anda Tahu, Jenis Mentega Paling Familier dan Jadi Unggulan

Agar para produsen bawang goreng tersebut tidak lagi mendatangkan bawang merah daru daerah lain, sebaiknya Kuningan memiliki kawasan khusus tanaman tersebut.

Kawasan khsusus inilah yang nantinya akan menjadi penopang kebutuhan bawang merah para produsen bawang goreng. Hanya hingga kini kawasan yang dimaksud belum ada titik terang. 

Walaupun sebagain masyarakat memang sudah menanam bawang merah sebagai tanaman utama. Seperti masayarakat di Kecamatan Panawuan dan sebagian di Kecamatan Pasawahan.

Apalagi sekarang bawang goreng dari Kabupaten Kuningan ini sudah menjadi komoditi ekspor. Pamornya pun naik kelas. Tentu akan membutuhkan banyak lagi bawang kualitas terbaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: