Alpukat Pangeran Ini Sungguh Menggiurkan, Bisa jadi Sumber Cuan, 1 Buah Laku Rp 268 Ribu

Alpukat Pangeran Ini Sungguh Menggiurkan, Bisa jadi Sumber Cuan, 1 Buah Laku Rp 268 Ribu

Alpukat pangeran salah satu jenis buah yang memiliki harga tinggi. -Istimewa-radarkuningan.com

BACA JUGA:Selain Menjadi Dekorasi Rumah Terdapat 10 Manfaat Kesehatan Menanam Tanaman Di Rumah

Sutrimo pula yang menjelaskan asal mula alpukat raksasa ini. Mulanya alpukat ini adalah  asli Pluwang Ambarawa. Oleh Presiden Jokowi buah itu disebut alpukat pangeran.

Dia menjelaskan, suatu ketika ada pameran yang dihadiri Presiden Joko Widodo. Melihat demikian besarnya alpukat Pluwang yang dipamerkan, Presiden Joko Widodo memberi nama pangeran. 

“Jadi, dari Presidenlah nama pangeran untuk alpukat ini," katanya sambil menunjuk dagangannya.

Kemudian alpukat jenis ini lebih dikenal dengan sebutan pangeran. Selain itu, alpukat ini tidak hanya dikembangkan di Ambarawa. Banyak daerah lain pun turut mengembangkan.

BACA JUGA:Bukan Hanya Jeniper dan Tape Ketan, Kabupaten Kuningan juga Terkenal dengan Bawang Goreng

Salah satunya adalah di Kota Banjar Jawa Barat. Bahkan Pusat Bibit dan Alpukat atau Pusbikat Ambarawa, menyebut alpukat pangeran yang dikembangkan di Kota Banjar sangat bagus. Pasalnya, baru 1,5 tahun ditanam, sebagian sudah ada yang berbunga.

Alpukat pangeran di Kota Banjar dikembangkan di daerah Langensari. Pengelola perkebunan ini sangat puas dengan perkembangan alpukat ini.

Jika 1,5 tahun sudah berbunga, maka sebelum 3 tahun sudah berbuah. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi para petani.

Alpukat jenis ini sudah dikembangkan sejak tahun 1996. Alpukat ini memiliki kelebihan bentuk buahnya besar, kulitnya halus, dagingnya tebal dan cepat matang.

BACA JUGA:Hobi Menanam Memberi Dampak Positif, Terdapat 3 Manfaat Harus Diketahui

Nama pangeran yang tersemat dalam alpukatnya itu, terinspirasi dengan karakter pangeran yang merupakan anak raja yang gagah. Ini sebagai pembeda dengan jenis lainnya.

Banyak pihak menyebut penanaman di wilayah ujung Jawa Barat ini sangat bagus. Apalagi perkembangan di berbagai daerah, jarang ada yang seperti di Langensari.

Prospek ke depan tentu sangat besar dengan karakter dari alpukat ini. Sebelumnya sempat diekspor ke Singapura. Namun karena pasokan kurang, untuk sementara dihentikan, sambil maksimalkan pengembangan di daerah.

Sejauh ini, penanaman alpukat ini sudah tersebar di berbagai daerah di Jawa dan Sumatera. Sementara penjualannya sudah masuk ke kota-kota besar, seperti Jakarta, Semarang dan Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: