Sempat Diisukan Retak karena Gempa Sumedang, Twin Tunnel Tol Cisumdawu Didesain Bisa Bertahan 100 Tahun

Sempat Diisukan Retak karena Gempa Sumedang, Twin Tunnel Tol Cisumdawu Didesain Bisa Bertahan 100 Tahun

Twin Tunnel Tol Cisumdawu dipastikan tidak terdampak oleh gempa Sumedang.-Yuda Sanjaya/Dok-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Terowongan kembar atau Twin Tunnel Tol Cisumdawu sempat diisukan retak karena gempa bumi tektonik kerak dangkal di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu, 31, Desember 2023.

Kendati demikian, twin tunnel disimpulkan aman dari dampak gempa Sumedang dan tidak ada masalah konstruksi pada 1 Januari 2024.

Bahkan dari hasil pemeriksaan, bagian yang disebut retak ternyata berupa akumulasi kotoran termasuk sarang laba-laba, sehingga sepintas terlihat dinding terowongan retak.

Menurut Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), twin tunnel Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan didesain untuk bertahan selama 100 tahun.

BACA JUGA:Desa Tertua di Majalengka Ini Sudah Ada Sejak Abad ke-12, Berjasa Besar dalam Piala Dunia 2002 dan 2006

Meski berada pada bukit yang terbentuk dari material vulkanik dan batuan dari letusan Gunung Tampomas, tetapi twin tunnel tersebut dibangun dengan metode khusus yakni New Austrian Tunneling Method (NATM).

Metode ini memungkinkan membuat struktur terowongan yang kuat dengan sistem injeksi grout atau material pengisi beton lewat proses forepoling.

Kepala Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS), Fahmi Aldiamar menjelaskan, tunnel sepanjang 472 meter tersebut adalah solusi teknis untuk melewati bukit yang berada di lintasan Tol Cisumdawu.

Bukit yang berada di Dusun Cimasuk, Desa Pamulihan, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang tersebut berada di area dengan topografi ekstrem.

BACA JUGA:Alasan Kenapa Tol Cisumdawu Dibangun Terowongan Kembar, Bukit Tidak Bisa Diratakan karena Makam Keramat?

Sehingga tidak memungkinkan dibangun jalan yang melingkari bukit, karena kemiringannya terjal, sempit dan tepiannya berupa jurang.

"Jalan akan menyusuri bukit akan terjal, sempit dan tepinya jurang, sangat berisiko bagi pengguna jalan," kata Fahmi, podcast Bincang Jalan dan Jembatan, dikutip radarkuningan.com, Selasa, 2, Januari 2024.

Menurut Fahmi, membangun terowongan memang menjadi shortcut atau jalan pintas di ruas Tol Cisumdawu.

Kendati demikian, solusi teknis ini bukan tanpa hambatan. Pasalnya, twin tunnel tersebut dibangun di tengah ketidakstabilan lereng bukit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: