Kumbang Pendeteksi Mayat Manusia Ini Ternyata Tak Bisa Terbang, Terdeteksi Ada di Gunung Ciremai

Kumbang Pendeteksi Mayat Manusia Ini Ternyata Tak Bisa Terbang, Terdeteksi Ada di Gunung Ciremai

Jenis fauna kumbang bangkai. Foto hanya ilustrasi. -Istimewa-radarkuningan.com

BACA JUGA:Apakah Anda Tahu, Sampai Umur Berapa Kucing Bisa Hamil? Penting Buat Sterilisasi

Larvanya berwarna putih 'curlgrub' mirip dengan kumbang scarabaeoid lainnya. Kumbang ini hidup di liang tanah di bawah bangkai.

Kebanyakan orang akan menganggap serangga ini tidak menarik. Hal ini mengingat tempat mereka tinggal dan mencari makan di bangkai hewan apa saja. Termasuk mayat manusia.

Kumbang Bangkai ini umumnya berwarna hitam kusam dan berubah warna karena tanah atau kotoran. Juga ketika dipegang, cenderung mengeluarkan cairan coklat dari mulut. 

Namun, tidak semua trogid mencari makan di bawah hewan mati. Ada beberapa ditemukan sedang makan dan berkembang biak di liang dan sarang vertebrata, di kotoran burung pemangsa, di guano kelelawar, dan di serangga mati.

BACA JUGA:Ikan yang Cocok untuk Makanan Kucing Ras, Murah Meriah Loh

Lalu ada spesies trogid yang tidak bisa terbang. Spesies ini relatif besar. Memiliki sayap depan yang menyatu. Tidak memiliki sayap belakang yang berfungsi. 

Sembilan spesies Omorgus terbesar di Australia termasuk O rotundulus tidak bisa terbang. Serangga ini menghuni daerah semi kering hingga kering. 

Ketidakmampuan terbang, selain faktor peningkatan ukuran, juga biasa terjadi pada kumbang gurun. Hal ini mungkin membantu mengurangi kehilangan air. 

Ketidakmampuan terbang pada trogid menunjukkan biologi yang sangat berbeda. Trogid yang bersayap penuh dapat mencari bangkai yang terisolasi melalui baunya saat berada di sayap.

BACA JUGA:Bawa Hoki dan Keberuntungan! Ini Dia 5 Tanaman Hias Pembawa Keberuntungan di Ruang Tamu

Tapi, spesies yang tidak bisa terbang akan jauh lebih terbatas dalam mencari makan. Sampai saat ini, tidak ada informasi tersedia mengenai kebiasaan makan dan berkembang biak spesies tersebut.

Sebuah laporan mengungkapkan, usus O rotundulus dewasa yang dikumpulkan di Little Sandy Desert di Australia Barat, sebagian besar terdiri dari semut, rayap, dan invertebrata penghuni tanah lainnya. 

Masih belum jelas apakah kumbang tersebut memakan serangga hidup atau memangsa serangga mati. Beberapa spesies Omorgus yang tidak bisa terbang lainnya terlihat memakan kotoran hewan predator. 

Kotoran tersebut mengandung bulu yang belum tercerna dan bagian keras serangga. Hal ini memungkinkan O vrotundulus memakan kotoran rayap dan hewan pemakan semut seperti kadal dan hewan berkantung kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: