Banyak Pusat Gempa Belum Diketahui, Tidak Harus di Zona Sesar, Semua Harus Waspada

Banyak Pusat Gempa Belum Diketahui, Tidak Harus di Zona Sesar, Semua Harus Waspada

Dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Dr Ir Ismawan MT mengimbau masyarakat waspada dengan potensi gempa bumi karena banyak sesar aktif atau patahan belum terpetakan.-Fakultas Teknik Geologi Unpad-radarkuningan.com

RADARKUNINGANA.COM - Ini imbauan dari pakar geologi yang menarik dan perlu diperhatikan. Semua pihak harus waspada terhadap bencana gempa bumi. Banyak pusat gempa belum diketahui.

Tidak hanya masyarakat yang ada di zona sesar saja yang harus waspada. Masyarakat di luar sesar pun juga tidak boleh meremehkan soal bencana alam tersebut.

Walaupun daerah tersebut bukan pusat gempa, juga selama ini aman terhadap bencana gempa bumi. Semua harus tetap waspada. Apalagi, ada banyak sesar aktif maupun patahan yang belum terpetakan.

Imbauan tersebut disampaikan oleh Dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Dr Ir Ismawan MT. Masyarakat diminta selalu waspada terhadap bencana gempa bumi. Sebab bencana ini tidak bisa diprediksi.

BACA JUGA:Rumah dan Toko Musnah Terbakar di Desa Subang, Kuningan, H Mansur Alami Kerugian Rp730 Juta

Menurutnya, mitigasi  bencana gempa juga sangat diperlukan. Seperti penyebab gempa bumi yang terjadi di Sumedang beberapa waktu lalu. Masyarakat menganggap Sumedang aman dari gempa.

Ternyata, katanya ada pergerakan patahan aktif yang termasuk ke dalam jenis gempa tektonik. Peristiwa gempa bumi tersebut terjadi akibat pergerakan sesar yang selama ini belum terpetakan.

Akibat bencana tersebut, Ismawan mengimbau agar masyarakat senantiasa sigap menyikapi peristiwa gempa bumi. Walaupun  berada di daerah yang tidak pernah dipetakan ada patahan dan menjadi pusat gempa.

“Meskipun kita tidak berada di daerah yang selama ini sudah dipetakan, tetapi tetap harus waspada,” ujar Ismawan dalam Bincang Santai FTG yang disiarkan di Kanal YouTube Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran, Selasa 9 Januari 2024.

BACA JUGA:Mengenal Sterilisasi dan Kastrasi pada Kucing Betina dan Jantan, Beda Loh, Dokter Hewan Kasih Penjelasan

Ismawan juga menjelaskan, gempa bumi tektonik ini pada umumnya tidak menunjukan tanda-tanda dan terjadi secara tiba-tiba. Karenanya, penelitian untuk mengetahui lokasi dan letak sesar sangat diperlukan untuk mencegah kerusakan.

Untuk sesar yang sudah ditemukan pun, kata dia, studi masih harus tetap dilakukan untuk menjelaskan arah sesar. “Karena kalau ada gempa yang paling rusak itu sepanjang garis itu,” tandasnya.

Kalau daerah sekitarnya, lanjut dia, jika gempanya tidak terlalu besar, meskipun merusak, goncangan saja mungkin tidak membuat infrastruktur rusak.

Selain itu, tambah dia, peristiwa gempa bumi juga biasanya selalu diikuti dengan gempa susulan dengan getaran yang lebih kecil dari gempa utama. Namun, bukan berarti bahaya dari gempa tersebut juga ikut berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: