Kisah 'Noni Belanda' Eks Pemilik Gedung Perundingan Linggarjati, Rumah Masa Kecil Keluarga Jacobus van Os

BACA JUGA:Syarat Pengajuan KUR Kecil Bank BRI, Ada Soal Kredit di Bank Lain, Perhatikan!

Tidak ada penjelasan spesifik mengenai hal ini. Namun, kamar Sutan Sjahrir ini memang lokasinya ada di bagian depan.

Dikutip dari beberapa dokumen yang dipelajari radarkuningan.com, Jacobus Koos Johannes van Os adalah seorang pengusaha.

Dia memiliki perusahaan di Cirebon dengan nama Technisch Burreau NV Elenbass Cirebon. Perusahaan ini, tercatat mengerjakan beberapa proyek prestisius di Cirebon.

Misalnya, mengerjakan proyek pergantian lantai di Keraton Kasepuhan Cirebon. Kemudian mengerjakan proyek saluran air dan drainase perkotaan.

BACA JUGA:4 Langkah Atasi Aquaplaning, Injak Rem Justru Berbahaya, Bagaimana jika Sudah Terlanjur?

Karenanya, tidak heran kalau kemudian Jacobus Koos Johannes van Os di masa itu, mampu membangun rumah di kaki Gunung Ciremai. Apalagi pekarangan dan lahannya begitu luas.

Cerita mengenai keluarga ini, diketahui oleh para pemandu di Gedung Perundingan Linggarjati. Bahkan, ketika radarkuningan.com datang, mereka bisa menjelaskan mengenai cerita keluarga ini.

Meski untuk pengejaan nama memang terjadi kesalahan. Misalnya, menyebut Joty ter Kulve dendgan sebutan 'Yutih'.

Namun berdasarkan keterangan pemandu, keluarga ini masih sering berkunjung ke rumah masa kecil mereka.

BACA JUGA:3 Fungsi Waduk Darma, Jadi Telaga Kehidupan Masyarakat Kuningan, Dibangun Sejak Zaman Belanda

Salah satunya adalah kunjungan dari Joty ter Kulve di tahun 2017. Dia datang mewakili keluarga itu. Namun sejak itu, Joty tidak lagi berkunjung. Faktor usia diperkirakan menjadi penyebabnya.

Kunjungan itu, lantas diwakili oleh anak-anak dari Joty alias cucu dari Jacobus Koos Johannes van Os.

Kendati demikian, Joty ter Kulve dikenal dengan aktivitasnya di lembaga Indonesia Nederland Society.

Lembaga itu, banyak mendokumentasikan arsip dan riwayat hubungan kedua negara.

Sumber: